Berita

Politik

Nasdem: Dana Otsus Papua Harus Dievaluasi

SELASA, 29 OKTOBER 2013 | 20:09 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Evaluasi anggaran otonomi khusus (otsus) di Papua dan Papua Barat, baik dari jumlah dana dan penggunaan hingga penyerapannya harus dilakukan. Karena, selama ini dana otsus yang jumlahnya terus meningkat ternyata tak dirasakan manfaatnya secara signifikan oleh masyarakat di sana.

"Harus dievaluasi, baik dananya, penggunaannya dan kemampuan daya serapnya," tegas Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, seperti tertulis dalam rilisnya, usai acara pelantikan pengurus DPW dan DPD Partai Nasdem se-Papua Barat di Sorong, Papua Barat, Selasa (29/10).

Pemerintah pusat seyogyanya tak lepas tangan atas permasalahan pembangunan Papua dan Papua Barat dengan dalih sudah diberikan otsus. Dia tegaskan, kalau pemerintah masih bertahan dengan konsepsi NKRI, maka sentral kebijakan itu tetap ada di pusat. Yang paling sedih, tambahnya, kepala daerah di Papua dan Papua Barat kerap tidak terkontrol. Mereka lebih banyak habiskan waktu di Jakarta.


Surya memastikan jika Nasdem mampu menjadi pemenang Pemilu 2014, pengunaan dana otsus di Papua dan Papua Barat akan dilakukan secara transparan. Masyarakat harus tahu bahwa setiap item anggaran belanja negara di daerah otsus digunkana untuk apa saja. Hal lain yang akan dibenahi jika Nasdem berada dalam posisi strategis di DPR adalah upaya menghilangkan Pilkada langsung dan mengembalikan pemilihan kepala daerah ke DPRD.

Untuk merealisasikan semua pemikiran tersebut, Surya menekanan para caleg untuk terus meyakinkan masyarakat agar turut mendukung Nasdem, terutama di Papua Barat. Dari tiga kursi tersedia untuk Papua Barat, Surya mewajibkan para caleg merebut satu kursi DPR RI.

Ketua DPW Partai Nasdem Papua Barat, Sophian Andi, mengakui terjadinya peningkatan dana Otsus setiap tahunnya. Jika pada tahun 2011 serta  2012 masing-masing berjumlah Rp 1,33 trliun dan Rp 1,64 triliun, pada tahun 2013 nilainya kembali meningkat hingga Rp 1,85 triliun. Namun, hingga kini masyarakat belum merasakan manfaat signifikan dari dana otsus. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya