Berita

daftar pemilih tetap/net

Politik

Walau Ada Masalah, DPT Sekarang Dipastikan Lebih Baik dari 2009

SABTU, 26 OKTOBER 2013 | 12:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kontroversi daftar pemilih tetap (DPT) terjadi karena dua hal. Pertama, trauma partai politik atas kekacauan DPT di Pemilu 2009, sehingga semua pihak termasuk calon legislatif ikut risau.

"Kerisauan itu bisa kita pahami walau KPU (Komisi Pemilihan Umum) sekarang sudah lebih transparan," kata Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Didik Supriyanto, dalam dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (26/10). 

Kedua, ada salah tata kelola untuk DPT. Sistem di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berbeda dengan sistem data pemilih yang dikembangkan KPU. Sistem Kemendagri ini berdasarkan adminstrasi kependudukan. sementara data pemilih (Sidalih) disusun berdasar orang yang punya hak pilih. Sementara, ada banyak kendala ditemui di lapangan seperti banyaknya penduduk yang tinggal di atas tanah ilegal.


"Ada masalah manajerial dan operasional di lapangan. Contohnya, petugas yang sudah ditunjuk dipercaya menyerahkan ke tetangganya atau keponakannya untuk pendaftaran pemilih. Jadi, masalah sekarang ini ada di level lapangan," singkatnya.

Namun, dia tetap yakin DPT yang ditetapkan KPU saat ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan 2009. Alasannya, mekanisme kerja KPU transparan dan calon pemilih pun bisa mengecek namanya di kantor kelurahan maupun di internet.

"Makanya saya minta kepada Bawaslu, kalau ada masalah sebaiknya tunjukkan masalahnya di mana. Misalnya, Bawaslu katakan ada 10 juta nama yang janggal maka Bawaslu harus tunjukkan di mana, juga kerjasama dengan Panwaslu kecamatan dan kota. Jangan seperti sekarang, semua masalah dibawa ke level pusat," terangnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya