Berita

Politik

Kalau Polemik DPT Masih Buntu, PAN Sarankan Langkah Darurat

SABTU, 26 OKTOBER 2013 | 10:35 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Secara politik dan kenegaraan, Pemilu 2014 ini didukung dana APBN terbesar yaitu lebih dari Rp 21 triliun. Penggelontoran dana bukan untuk kepentingan siapapun termasuk parpol saja, tapi lebih pada kepentingan rakyat.

"Ini keputusan dalam bentuk UU APBN untuk alokasi pemilu terbesar, makanya jangan sampai mubazir," tegas Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Taufik Kurniawan, dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (26/10).

Menurut dia, rapat pleno yang dihadiri KPU seluruh provinsi, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Bawaslu, Komisi II DPR dan perwakilan partai politik yang sudah digelar Rabu lalu adalah semacam technical meeting yang melibatkan semua stakeholder (pemangku kepentingan). Persoalannya, dia melihat tak ada mutual trust dalam technical meeting tersebut.


Dia ingatkan, dua pekan ke depan merupakan waktu yang sangat krusial dalam perbaikan daftar pemilih tetap (DPT). Kalau dalam perkembangan satu pekan ke depan tak ada perkembangan yang menunjukkan perbaikan DPT, Taufik usulkan harus ada langkah darurat agar seluruh stakeholder bersepakat untuk tidak sampai menganggu pelaksanaan pemilu dan hasilnya.

"Misalnya, kalau ada peraturan KPU yang menetapkan batas akhir penetapan DPT, mau tak mau peraturan itu diubah agar penetapan DPT bisa diundur. Atau perlu kesepakatan ketika DPT sudah diakui maka tidak ada gugatan yang tak perlu," ucapnya.

Menurutnya lagi, pada 2014 terjadi penyerahan estafet kepemimpinan nasional. Jadi, seluruh stakeholder tak boleh hanya berkutat di polemik DPT walaupun itu memang penting. Perlu pembicaraan teknis informal yang tak bermaksud mengintervensi KPU dan Bawaslu. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya