Berita

AMMK DEMO DI LPSK/rmol

Hukum

LPSK Dituding Langgar Hukum Lindungi Sanusi

KAMIS, 24 OKTOBER 2013 | 14:49 WIB | LAPORAN:

Aliansi Mahasiswa Menuntut Keadilan (AMMK) menegaskan keputusan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dalam melindungi Sanusi Wiradinata tidak berdasarkan hukum.

Pasalnya, keputusan LPSK melindungi tersangka kasus tindak kekerasan dan percobaan pemerkosaan itu, memiliki beberapa keganjilan. Pertama, Sanusi bukanlah saksi atau korban dari suatu tindak pidana, yang menyaksikan, mendengar atau mengalami langsung suatu peristiwa. Segala ucapan Sanusi hanya berdasarkan informasi yang didengarnya atau didapatkan dari orang lain, bukan dirinya sendiri.

"Keanehan selanjutnya, kenapa LPSK melindungi Sanusi padahal yang melaporkan adanya kasus suap adalah Petrus Selestinus. Mestinya yang dilindungi adalah Petrus," ujar Koordinator Lapangan Dodi Prasetyo dalam rilis yang diterima Rakyat Merdeka Online, Jakarta, Kamis (24/10).


Terakhir, LPSK telah melindungi Sanusi sejak 1 April 2013, padahal Petrus sendiri baru memberi laporan pada 4 April. Ini sangat aneh lantaran perlindungan sudah diberikan sementara proses hukum belum dimulai.

"Jangan-jangan ada oknum LPSK yang bermain mata dengan Sanusi yang berlatar belakang pengusaha memiliki banyak fulus (uang)?" tambah Dodi di depan belasan massanya.

Dalam kesempatan itu, AMMK menyebutkan LPSK bukanlah lembaga perlindungan tersangka pelaku pemerkosaan, mendesak LPSK segera mencabut dan membatalkan perlindungan terhadap Sanusi dan menjelaskan, pemberian perlindungan kepada Sanusi telah melanggar hukum. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya