Berita

Politik

Soal Rumor Dijemput BIN, Mantan Ketum Demokrat Tidak Bersedia Dikutip

SABTU, 19 OKTOBER 2013 | 15:31 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Mantan Ketua Umum DPP Demokrat, Prof. Subur Budi Santoso, dikabarkan ditangkap dan ditahan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) sejak kemarin.

Redaksi Rakyat Merdeka Online mencoba meminta kebenaran rumor tersebut dari Subur sendiri. Beberapa kali awak redaksi menelepon nomor ponsel Subur, namun sempat gagal.

Sekitar pukul 15.04 WIB, telepon dari nomor ponsel Subur masuk ke redaksi. Orang yang mengaku Subur mengutarakan penjelasan singkat, namun dengan catatan tak mau satu pun pernyataannya diberitakan karena enggan semakin memicu polemik.


Komunikasi hanya berjalan sesaat, sekitar beberapa menit. Awak redaksi terus mencecar Subur terkait rumor tersebut. Namun yang bersangkutan bersikeras bahwa isu ini tak pantas untuk diangkat ke publik.

Kabar yang beredar sampai hari ini, Subur dijemput aparat Badan Intelijen Negara sekitar empat jam sebelum menjadi pembicara sebuah diskusi politik di kediaman pribadi Anas Urbaningrum yang dijadikan markas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di kawasan Duren Sawit, kemarin (Jumat, 18/10).

Para awak media massa sempat bertanya-tanya kepada panitia diskusi di kediaman Anas mengapa hanya ada satu narasumber, mantan anggota KPU Chunusl Mariyah, yang hadir. Moderator diskusi, M. Rahmad, sempat menjelaskan kepada wartawan.

Jam 09.00 pagi, katanya, Subur dijemput oleh BIN. Ajudan Subur kemudian menyampaikan bila mau bertemu langsung dengan Subur, bisa datang langsung ke Kalibata, di kantor BIN. Panitia pun kemudian langsung meluncur ke daerah Kalibata. Sampai di kantor BIN, panitia tidak diperkenankan masuk dan menemui Subur.

Kabar semakin santer setelah media sosial latah menyerbarkan rumor ini. Bahkan, sebuah video di youtube menayangkan rekaman penjelasan dari panitia diskusi yang menceritakan penjemputan Subur. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya