Berita

Dunia

Enam Orang Tewas Tertimpa Pasar Akibat Gempa Filipina

SELASA, 15 OKTOBER 2013 | 10:31 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Gempa berkekuatan 7,2 SR yang melanda Filipina tengah menewaskan sedikitnya enam orang, sampai saat ini.

Dikutip dari BBC, Badan Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan gempa terjadi di bawah Pulau Bohol, daerah yang populer bagi turis .

Empat orang dari mereka yang tewas tertimpa pasar ikan yang runtuh di kota Cebu. Beberapa bangunan lain juga dilaporkan telah rusak.


Kantor berita AP, mengutip laporan TV setempat, melansir. dua orang tewas dan 19 luka-luka ketika atap sebuah pasar di provinsi Cebu runtuh,

Gubernur Bohol, Edgardo Chatto, mengatakan bahwa gereja dan gedung Balai Kota ikut rusak akibat gempa .

Media setempat melaporkan juga bahwa setidaknya dua bangunan dan sebuah gereja di provinsi Cebu juga telah rusak oleh gempa.

Filipina berada di kawasan yang disebut cincin api sehingga sering mengalami gempa bumi. Gempa hari ini mengingatkan pada Agustus 2012 ketika sebuah gempa 7,6 SR terjadi dan menyebabkan evakuasi tsunami serta pemadaman listrik di Pulau Samar.

BNPB Indonesia melaporkan, gempa bumi berkekuatan 7,2 SR di kedalaman 10 km (dangkal) terjadi di 5 km dari timur Balilihan atau 21 km tenggara Tibigan, Region Central Visayas, Filipina, pada pukul 07.12.36 WIB.

Peringatan dini tsunami telah dikeluarkan. Peta penjalaran dan waktu tsunami telah dikeluarkan. Beberapa kawasan di Filipina diperkirakan terlanda tsunami. Berdasarkan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan Pacific Disaster Center yang diterima Posko BNPB, diperkirakan daerah Indonesia bagian utara juga terpengaruh oleh tsunami.

Diperkirakan tsunami akan mencapai Manado, Patani, Sorong, Tarakan, dan Jayapura sekitar 3-4 jam setelah kejadian gempa di Filipina tersebut. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya