Berita

PENGASINGAN BK DI ENDE/IST

Nusantara

Keluarga BK Dukung Film 'Ketika Bung di Ende"

MINGGU, 13 OKTOBER 2013 | 12:34 WIB | LAPORAN:

RMOL. Salah satu putri proklamator RI Sukmawati Soekarno Putri Jumat kemarin berada di Ende, Flores, NTT. Kedatangannya untuk menyaksikan proses pengambilan gambar Film layar lebar "Ketika Bung di Ende" (KBdE).

Menurut Egy Massadiah, yang bertindak sebagai produser pelaksana, kedatangan Sukmawati Soekarno merupakan bentuk dukungan konkret terhadap film ini. Sukmawati tidak hanya menonton syuting, namun ikut memberi wejangan dan masukan masukan penting kepada Baim Wong yang berperan sebagai Bung Karno dan Paramitha Rusady yang memerankan ibu Inggit. Saat melakukan pengambilan gambar di Pasar Bonawangi, Ende, Sukmawati ikut mengecek posisi peci hitam yang dikenakan Baim Wong.

"Bung Karno itu sangat perfect dan rapi dalam berpakaian termasuk posisi pecinya," kata Sukmawati.



"Mbak Sukmawati pun banya bercerita kepada pemain dan sutradara detail detail dari kehidupan Bung Karno," tambah Egy yang juga aktor Teater Mandiri.

Film KBdE ini mendapat dukungan penuh dari keluarga Bung Karno: Guruh Soekarno Putra, Sukmawati Soekarno dan juga Toto Suryawan Soekarno Putra (putra Bung Karno dengan Kartini Manoppo).

Film ini pun telah melalui tahapan riset sejarah dibawah koordinasi Prof Kacung Maridjan Dirjen Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud dengan melibatkan antara lain : Peter Kasenda (Bidang sejarah perjuangan Kemerdekaan RI), Zen Tito Asmarahadi (cucu dari Bu Inggit/Yayasan Inggit Garnasih), Peter A Rohi ( Direktur Soekarno Institute, bidang sejarah pembuangan Soekarno di Ende dan Riwu Ga - ajudan Bung Karno sampai proklamasi), Roso Daras (penulis buku Total Soekarno  bidang ideologi dan nasionalisme BK), Giat Wahyusi (Yayasan BK, bidang ideologi dan karakter kebangsaan), Agnes Sripoerbasari (Kajian Wanita dari Universitas Indonesia bidang Soekarno dan feminisme)

Film yang disutradarai Viva Westi ini berkisah tentang serpihan-serpihan peristiwa dari sebuah fase penting dalam tarikh panjang perjuangan Soekarno, founding father Indonesia. Ruang dan waktu pengisahan berlangsung sekitar 1934-1938 di Ende, Flores, NTT.

Empat tahun di pengasingan yang jauh dari habitus politiknya, membuat Soekarno mengalami keterasingan eksistensial paling parah di sepanjang hidupnya. Jauh sebelum kedatangan Soekarno, pemerintah kolonial Belanda telah melakukan propaganda bahwa laki-laki yang akan tiba dikampung Ambugaga, Ende, adalah seorang ekstrimis anti-kolonial yang sangat berbahaya. Kiprah dan sepak terjangnya dalam organisasi politik adalah ancaman laten.

Namun ditengah keterasingan secara sosial-politik, Soekarno bukannya menjadi tak berdaya, namun menemukan kekuatan baru dalam melawan kolonialisme dan imperialisme. Di Ende-lah, dibawah pohon Sukun di pinggir pantai, Soekarno merumuskan jati diri bangsa Indonesia, yang kelak kemudian dikenal sebagai Pancasila�"dasar Negara Republik Indonesia; di Ende pula, Soekarno melakukan perlawanan dengan membentuk kelompok tonil yang mementaskan kisah perjuangan dan ramalan kejayaan Indonesia, sebutlah karyanya yang berjudul "Doktor Setan" dan "1945". [dry]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya