Berita

Pertahanan

Sutarman Ditantang Sigap Atasi Peredaran Senpi dan Bom Rakitan

MINGGU, 29 SEPTEMBER 2013 | 16:52 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Kecepatan Polri beradaptasi dengan tantangan terkini dan kesigapan merespon semua tantangan amat diperlukan untuk memulihkan rasa aman yang sangat dibutuhkan seluruh komponen masyarakat. Penembakan dan pembunuhan prajurit Polri akhir-akhir ini menunjukan kelambanan Polri beradaptasi dengan tantangan terkini.
 
"Menjelang momentum pergantian Kapolri, saya merasa perlu mengingatkan hal ini kepada calon Kapolri Komjen Sutarman  agar segera mengajak seluruh jajaran Polri untuk memahami apa saja yang menjadi tantangan polisi dewasa ini," ujar anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (29/9).
 
Mengacu pada fakta-fakta kejahatan, berikut kualitas tindak kriminal yang berkembang hingga saat ini, muncul kesan di benak publik bahwa Polri relatif terlambat beradaptasi. Bahkan, boleh jadi cukup kedodoran.


Tidak hanya ancaman terorisme yang menggelisahkan. Maraknya perdagangan dan peredaran narkoba, serta senjata api (senpi) ilegal dan bom rakitan di beberapa pelosok daerah sudah merongrong keamanan dan ketertiban umum. Kinerja Polri dalam menanggapi dua kejahatan ini dirasakan belum maksimal. Misalnya, masyarakat bisa melihat dan merasakan bahwa peredaran narkoba cukup leluasa, sementara pasar gelap yang memperdagangkan senpi illegal terus berlangsung.
                        
"Demi melindungi masa depan anak-anak dan generasi muda kita, tugas Polri memerangi jaringan perdagangan narkoba. Jangan lagi melulu difokuskan di dalam negeri. Oleh karena Indonesia sudah dijadikan target pasar oleh sindikat internasional," tegasnya.

Bambang mengingatkan, sudah waktunya Polri mengerahkan intelijen untuk melakukan pengintaian di luar negeri agar pencegahan di bandara atau pelabuhan di dalam negeri menjadi lebih efektif. Masalah ini harus disikapi secara dini karena sangat berbahaya jika penyelundupan, perdagangan dan penguasaan senpi ilegal di tangan warga sipil tidak diperangi.

"Jika semakin banyak orang merasa terancam akibat maraknya penguasaan senpi ilegal, akan semakin banyak pula orang yang terdorong  memiliki senpil ilegal untuk melindungi diri," demikian Bambang dari Fraksi Partai Golkar.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya