Berita

Nusantara

MK Layak Diskualifikasi Karsa

SENIN, 23 SEPTEMBER 2013 | 19:18 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Partai Demokrat melalui Soekarwo telah menggunakan cara kotor untuk menang di pilgub. Salah satunya dengan menyalahgunakan dana hibah dan bansos dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Jatim. Maraknya kecurangan di Pilgub Jatim ini karena Jatim merupakan basis terakhir Partai Demokrat di Pulau Jawa.

"Ini karena di Banten kalah, DKI kalah, Jawa Barat kalah dan Jawa Tengah kalah, Pak De Karwo ini kan petinggi Partai Demokrat. Di Jawa Timur saya ketemu jenderal intelijen dan beberapa menteri yang beroperasi di sana," terang Inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih, Adhie M Massardi kepada wartawan di Rumah Makan Dapur Selera, Jakarta Selatan, Senin (23/9).

Menurutnya, dari awal pihaknya sudah menduga kecurangan akan terjadi di pilgub Jatim, sama seperti pilgub 2008 lalu. "Kami sudah curiga ada ketidakberesan di Jawa Timur seperti 2008. Ternyata 2013 lebih parah lagi."


Penyalahgunakan APBD, kata Jurubicara Presiden era Pemerintahan Abdurrahman Wahid ini, harus dihentikan agar tak terjadi pada pemilu dan pilkada di daerah lainnya.

"Ada doping dana bansos. Ini gejala yang luar biasa dan harus dihentikan, karena ini jadi modus operandi bagi petahana," jelasnya.

Parahnya lagi, jelas Adhie, kecurangan tak hanya dilakukan oleh pasangan petahana, tapi juga melibatkan KPU sebagai penyelanggara pemilu. KPUD sempat mendiskualifikasi pasangan Berkah, tapi DKPP paham soal ini. Lebih lanjut, Adhie menyebut KPU Jatim sebagai residivis, karena mengulang kesalahan yang sama. Yaitu tidak bekerja secara professional.

"KPU Jatim melakukan diskrimiansi terhadap pasangan Berkah. Kami anggap KPU ini residivis karena melakukan kejahatan berulang," katanya.

"Atas kecurangan dan penyelewengan Pilgub itu, gugatan yang disampaikan ke MK sangat wajar. MK sudah putuskan pemilu ulang di Sumsel karena incumbent gunakan APBD sebagai 'doping' juga. Untuk  Pilgub Jatim itu tidak cukup. MK harus mendiskualifikasi pelakunya," demikian Adhie. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya