Berita

foto: net

Pertahanan

TEROR KEPADA POLRI

Setara Juga Mengira Ada Motif Kompetisi Bisnis Keamanan TNI-Polri

SABTU, 14 SEPTEMBER 2013 | 11:37 WIB | LAPORAN:

Penembakan terhadap Briptu Ruslan kemarin malam di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, diyakini pimpinan Polri bermotif kriminal. Namun, sejumlah kalangan malah menilai pengungkapan motif yang terlalu cepat justru menimbulkan keganjilan.

"Siapapun pelakunya, sebaiknya Polri menyelidik peristiwa ini secara akurat," kata Ketua Setara Institute, Hendardi, dalam pernyataan tertulis kepada wartawan, Sabtu (14/9).

Seperti terkait peristiwa penembakan misterius yang menimpa Aipda (Anumerta) Sukardi di depan Gedung KPK, Jakarta, sebelumnya. Kesimpulan Polri bahwa pelaku adalah jaringan teroris yang sama dengan pelaku penembakan di Tangerang Selatan dianggap terlalu cepat. Belakangan, justru muncul dugaan lain.


"Seperti saya katakan sebelumnya bahwa potensi pelaku ada pada banyak pihak. Jadi, sebaiknya jangan terburu-buru menyimpulkan. Yang perlu disegerakan adalah menangkap pelaku, apalagi Polri mengatakan sudah tahu pelakunya meski dilindungi oleh kelompok tertentu," jelasnya.

Penembakan anggota Polri, utamanya dalam kasus Kuningan, bisa jadi merupakan klimaks kompetisi bisnis keamanan (security business) yang masih menjadi praktik lumrah di tubuh Polri dan TNI.

"Ini adalah bagian paket reformasi TNI dan Polri yang belum dituntaskan sejak reformasi bergulir dan memandatkan penataan dan pelarangan praktik bisnis keamanan. Kalau hanya disikapi sporadis, peristiwa serupa sangat potensial terjadi," tegasnya.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane, juga mengatakan, cukup banyak kepentingan dan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis pengamanan dan pengawalan. Mulai dari oknum polisi, oknum militer sampai para preman.

Dengan adanya pengawalan model individu dan hanya terbatas pada jalur jalan protokol, biaya pengawalan tentu lebih murah dan otomatis pihak-pihak yang selama ini bermain di balik bisnis pengawalan tersebut menjadi sangat terganggu. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya