Berita

pramono edhie/net

Pramono Edhie Wibowo: Dari Dulu Saya Tegas Jangan Seret-seret Militer ke Politik

SABTU, 24 AGUSTUS 2013 | 16:16 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Sejak berkarir di dunia militer sampai memilih terlibat dalam perpolitikan dan bergabung ke Partai Demokrat, nama Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo sudah dikenal baik oleh masyarakat.

Tapak karirnya lumayan cepat melejit. Sayangnya, ada pihak yang mencurigai penanjakan karirnya sebagai buah nepotisme karena berstatus adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga anak kandung dari tokoh TNI AD, Sarwo Edhie Wibowo.

Jabatan strategisnya di TNI antara lain sebagai Danjen Kopassus, Pangdam III Siliwangi, Pangkostrad dan Kepala Staf TNI AD.


Setelah pensiun dari tentara dan masuk ke politik, namanya kian bersinar. Sayangnya, kecurigaan akan praktik nepotisme selalu membayanginya apalagi setelah diangkat sang kakak ipar, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.

Menanggapi itu semua, Pramono tetap rendah hati. Dia memahami suara pihak-pihak yang selama ini kritis kepada Demokrat, SBY, Cikeas dan termasuk kepadanya.

"Saya bertindak dengan aturan berlaku," ujarnya singkat menjawab sinisme yang mengarah padanya, saat ditemui di Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (24/8).

Pramono juga menepis semua spekulasi yang mengkuatirkan dirinya akan menggunakan kebesaran keluarga Cikeas untuk mempengaruhi tim komite konvensi penjaringan capres Partai Demokrat.

Apalagi, ada yang mengatakan dirinya tidak akan memakai perangkat militer untuk memuluskan jalan politik.

"Dari dulu waktu aktif di militer, saya tegas mengatakan jangan seret-seret tentara ke dalam politik. Tapi, kalau ada mantan anak buah saya mendukung saya berpolitik, misalnya, kan tidak boleh saya larang," ucapnya.

Pramono mengakui tak ada persiapan khusus untuk menuju konvensi Demokrat, termasuk soal dana.

"Kalau persiapan nanti saja dibicarakan kalau saya diundang. Tapi misalnya persiapan dana, saya akui saya apa adanya," tegasnya. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya