Berita

ilustrasi/net

Pembunuhan Sisca Yofie Janggal, Polri Jangan Terkesan Menutupi Kebenaran

RABU, 14 AGUSTUS 2013 | 07:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Polri harus profesional dalam mengusut kasus pembunuhan sadis terhadap Sisca Yofie di Bandung, Senin pekan lalu.

Anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, menilai sejauh ini pasca penangkapan pelaku dan penyerahan diri pelaku lainnya pada akhir pekan lalu, kasus pembunuhan Sisca Yofie masih mengandung banyak misteri dan kejanggalan. Motif sebenarnya pembunuhan terhadap Sisca juga belum terungkap.

"Polri jangan sampai terjebak dalam suatu skenario sehingga dengan mudahnya percaya pada keterangan dua orang yang mengaku sebagai pelaku pembunuhan," tegas Martin kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa malam (13/8).


Sebab, banyak yang tidak logis dalam pengakuan pelaku. Kasus ini dikesankan atau dibuat seolah-olah murni kasus penjambretan yang berujung pada pembunuhan tak disengaja.

"Padahal pembunuhan yang dilakukan terhadap Sisca dilakukan dengan cara yang sadis dan biadab dengan menyeretnya sampai lebih 500 meter. Perbuatan seperti itu tidaklah lazim dilakukan  penjambret, apalagi terhadap korbannya seorang wanita," ucapnya.

Martin melihat ada nuansa balas dendam yang kuat di belakang kasus ini. Begitu juga dengan cara pelaku yang datang menyerahkan diri ke polisi, sangat janggal dan lebih menunjukkan cara-cara seorang pembunuh bayaran.

Polri wajib mencurigai bahwa dua orang yang mengaku ingin menjambret Sisca itu adalah orang bayaran, yang disuruh membunuh atau disuruh mengaku oleh dalang pembunuhan yang sebenarnya.

"Orang yang mengaku itu bisa saja dibayar mahal, dijanjikan akan dijamin hidupnya
selama di penjara oleh orang yang menyuruhnya seperti yang terjadi pada beberapa kasus pembunuhan yang diduga melibatkan orang-orang penting di negara kita di waktu lalu. Sampai sekarang banyak kasus belum tuntas karena aktor intelektualnya belum didapat," terang Martin.

Karena kasus pembunuhan Sisca ini sudah menjadi peristiwa yang menarik perhatian umum karena cara pembunuhannya yang sadis, maka Polri harus melakukan penyidikannya secara prefessional dari fakta-fakta yang sudah dikumpulkan, termasuk yang sudah terungkap di media massa, serta keterangan dari para saksi.

Martin ingatkan, jangan sampai Polri terkoptasi mengikuti skenario yang dirancang membuat gelap atau kabur kasus ini, sehingga menimbulkan reaksi protes dari masyarakat.

"Pendeknya, Polri harus  menunjukkan independensinya agar kasus ini terungkap secara jujur dan transparan agar masyarakat tak mencurigainya sebagai usaha Polri menutup-nutupi sesuatu," tandas Martin. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya