Berita

ilustrasi/net

Dana Halal Konvensi Demokrat Masih Diragukan, KPK dan PPATK Tetap Harus Turun Tangan

RABU, 17 JULI 2013 | 09:35 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono boleh saya mengatakan bahwa konvensi calon presiden partai itu menggunakan dana yang halal. Namun begitu, belajar dari track record sejumlah kader kunci partai itu yang terkait kasus korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetapi harus turun tangan mengawasi sumber dana yang digunakan dalam konvensi.

"Partai Demokrat sudah kadung dicap rakyat sebagai sarang koruptor," ujar Gede Sandra dari LIngkar Studi Perjuangan (LSP) kepada redaksi Rabu pagi (17/7).

Selain KPK, Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) juga diminta untuk mengawasi aliran dana yang digunakan selama konvensi.


"Kami tetap ragu (dana konvensi dari uang halal), dan berharap KPK meskipun sebagian pimpinannya diduga berafiliasi dengan istana, dan PPATK dapat mengawasi aliran dana yang tak wajar yang mungkin terjadi saat konvensi," ujar Gede lagi.

Dia juga meyorotiu kredibiltas konvensi Partai Demokrat yang antara lain didasarkan pada survei yang dilakukan lembaga riset politik. Metode ini dinilai Gede sebagai sebuah absurditas.

"Kami sangat tidak yakin konvensi itu akan benar-benar mewakili kehendak rakyat Indonesia. Sebagai bukti awal saja, menurut survei sejumlah media online jumlah rakyat meragukan konvensi ini sangat besar," demikian Gede. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya