Pemerintah bereaksi cepat menanggulangi musibah gempa 6,2 SR yang terjadi kemarin (Selasa, 2/7) pukul 14.37 Wib di Aceh.
Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief mengatakan, bahwa penyelamatan dan pedataan korban masih terus dilakukan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD bersama TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat telah dan sedang melakukan penanganan darurat.
"Selain itu, upaya pencarian dan penyelamatan dan pendataan korban terus dilakukan," kata Andi Arief.
Terkait beredarnya isu di sosial media tentang adanya letusan Gunung Api Burni Telong, Andi menegaskan, bahwa hal tersebut tidak benar. Laporan PVMBG, 23:00 WIB, terekam 64 gempa vulkanik dalam, 49 gempa vulkanik dangkal, dan 92 gempa tektonik. Pemantauan Gunung Burni Telong telah dintensifkan. Status masih Normal. Andi juga menambahkan jika jumlah kegempaan vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangal terus meningkat, aktivitas Gunung Burni Telong akan ditingkatkan dari Normal ke Waspada, sesuai informasi dari Dr. Surono (PVMBG).
Andi juga berharap, intesitas para tokoh, budayawan dan ilmuwan kebencanaan mensosialisasikan potensi dan mitigasi bencana seperti kegiatan International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS), “Gempa: Dialog Sains dan Agama,†Kamis (27/6) dapat ditingkatkan.
"Indonesia telah memiliki Peta Gempa Nasional, dari peta tersebut sudah sangat jelas hampir di semua titik memiliki potensi kegempaan." lanjut Andi seperti dilansir dari laman
setkab.go.id.Andi juga mengemukakan, Tim Reaksi Cepat penanggulangan bencana dari pusat, Selasa (2/7) malam, pukul 21.00 WIB dengan menggunakan pesawat khusus juga telah berangkat ke Aceh. Dan menurut laporan sudah di lokasi bencana. Tim terdiri dari BNPB, SRC PB (Satuan Reksi Cepat Penanggulangan Bencana), Kementerian Sosial, Kementerian PU dan Kementerian Kesehatan dan sebagainya.
Sementara Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho merilis tadi malam (2/7), di Bener Meriah terdapat 5 orang meninggal dunia, 2 orang hilang, 70 orang luka-luka dan puluhan rumah mengalami rusak berat.
Sedangkan di Aceh Tengah terdapat 1 orang meninggal dunia, 140 orang luka-luka, 300 unit rumah rusak, 1 ruas jalan terputus di Km 92 Takengon, Kp Muliye, Kec. Kebayakan.
[rsn]