Warga Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat berharap lurah barunya, M Hatta mau turun ke lapangan untuk berinteraksi. Sejak dilantik sepekan lalu, M. Hatta dirasa jarang menemui warganya, bahkan jauh hari sebelum seleksi dan promosi jabatan terbuka digulirkan oleh Gubernur Joko Widodo.
"Kalau lurah yang dulu, saya kenal. Tapi lurah yang sekarang nggak kenal. Lihat mukanya aja belum pernah, apalagi tahu namanya," tutur Hendri (42), warga setempat yang bertempat tinggal di Jalan Biduri Bulan RT 10 RW 7, Cengkareng, Jakbar.
Moh. Hatta untuk diketahui sebelumnya menempati jabatan wakil lurah Rawabuaya. Pria yang berprofesi sebagai kurir ini pun mengaku jarang melihat Moh Hatta berinteraksi langsung dengan masyarakatnya.
Senada dengan Aini (58) yang tinggal di Kampung Muk, RT 3 RW 4. Perempuan bercucu delapan ini mengatakan, dibanding lurah sebelumnya, kali ini sepengetahuan dirinya belum pernah ikut kerja bakti membersihkan got bersama warga.
"Dua lurah pada priode yang lampau masih sering melakukan kerja bakti bersama-sama warga membersihkan saluran, terkadang istrinya juga sering diajak tuh," celetuk Aini yang mengaku dulu pernah mendapat jaring pengaman sosial (JPS) namun sekarang dirinya tidak terdaftar terima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
Seperti disampaikan Joko Widodo usai melantik 44 camat dan 267 lurah di halaman Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (27/6) lalu, evaluasi para pejabat pamong ini akan dilakukan tiap enam bulan dengan menggunakan sistem Index Government Service (IGS). Sistem berkonsep survei langsung ke masyarakat ini nantinya memakai lembaga independen. Joko Widodo dalam sambutan berpesan agar para lurah dan camat yang telah dilantik tersebut aktif blusukan menghampiri warga
.[wid]