Cari cowok yang sayang sama keluarga, teman dan seiman. Kebanyakan syarat jadi susah klik.
Bicara soal jodoh memang tak ada habisnya. Kaum perempuan umumya memasang target menikah di usia tertentu. Namun, tak jarang target itu meleset. Itulah yang dialami oleh artis, presenter dan model iklan Yuanita Christiani.
Lalu, bagaimana setelah target itu terlewati? Apakah presenter Take Me Out ini lantas menentukan target baru?
“Target nggak dulu ah. Dulu nikah targetnya usia 25, tapi sekarang udah 27, jadi udah lewat dan biasa aja,†ujarnya.
Kini, Yuanita telanjur enggan buru-buru melepas masa lajang untuk segera berumah tangga. Ia tak mau lagi merencanakan pernikahan dengan berpatokan pada usia.
Meski menjomblo, Yuanita mengaku tetap santai dalam menjalani hidupnya. Menemukan pasangan yang tepat dinilainya tak bisa terburu-buru. “Saya cari yang sayang sama keluarga, teman, seiman dan sabar yang paling penting,†tandasnya.
Ia tidak merasa kesepian dengan statusnya sekarang. “Cuma teman-teman saya aja yang rempong nyariin saya jodoh,†seloroh pemain film
D’Trex The Movie dan
Berbagi Suami ini seraya tertawa.
Didesak lagi mengenai kriteria pacar, Yuanita mendambakan sosok lelaki pekerja keras yang mengejar mimpi-mimpinya guna meraih kesuksesan.
“Kalau mendapatkan pria mapan karena dari orangtuanya, ia tidak akan menghargai arti sebuah uang. Tapi kalau ia pekerja keras, kalaupun sekarang strata ekonominya di tengah, asal ia punya
fighting spirit yang besar ia bisa sukses,†tutur cewek kelahiran Jakarta, 14 April 1986 ini.
Ia tidak pernah mengkotak-kotakkan sang pacar berdasarkan jenis profesi. Yuanita mengaku pernah menjalin hubungan lintas profesi, mulai kalangan selebriti sampai lelaki di luar profesinya. “Tapi sejauh ini belum ada yang
klik, ya masih terus mencari,†tandasnya.
Bukan perkara mudah baginya untuk mencari pacar. Ia punya begitu banyak syarat, termasuk salah satunya soal intensitas pertemuan yang harus selalu lancar dengan pasangan.
“Saya mikirnya gini, yang namanya syuting pasti menguras energi dan memakan waktu yang luar biasa. Kalau misalnya pasangan saya pekerjaannya banyak menghabiskan waktu di luar kota dan di luar negeri, nyari waktunya (pacaran) susah,†jelas Yuanita.
Kendati teknologi sudah canggih dan modern, Yuanita tetap tak merasa nyaman jika harus menjalani hubungan jarak jauh dengan pacar.
“Meskipun teknologi sekarang canggih sekali, bisa
Skype, telepon dan chatting. Tapi kan hubungan itu harus ada pertemuan, harus face to face,†tuturnya.
Memandu
Take Me Out, Yuanita tak iri para pesertanya dapat jodoh dari acara itu.
“Saya nggak iri, cuma terharu. Karena ada beberapa, ya ampun ternyata yang namanya cinta pada pandangan pertama memang ada dan bisa ya. Saya berharap suatu hari nanti merasakan hal yang sama dalam hidup saya pribadi seperti di acara ini,†harapnya.
Yuanita merasa mendapat banyak pelajaran dari
reality show yang dibawakannya. Ada banyak kejadian yang membuatnya bisa menganalisa tentang tipe-tipe orang dan pasangan yang dipilih.
Masing-masing peserta, baik perempuan atau laki-laki biasanya sudah membawa kriteria yang diinginkan dan ditemukan di tempat acara, tanpa ada rekayasa apapun.
Soal badan, Yuanita mengaku gampang gemuk. Tapi, ia mempunyai cara untuk menjaga tubuhnya tetap sehat dan terlihat proporsional.
“Apalagi saya kan hobinya makan jadi ngemil itu musuh terbesar saya,†kata dia.
“Palingan minum air putih, minum jus, minum vitamin juga ditambah sama olahraga. Paling itu aja sih,†imbuh lulusan
The London School of Public Relations ini.
Meski begitu, Yuanita tidak memiliki perawatan khusus, apalagi jadwal kerjanya padat.
Urusan bisnis, Yuanita lagi tertarik kuliner. Baginya bisnis kuliner minim risiko dan lebih dikenal olehnya. “Lagi coba bisnis restoran karena saya suka makan, makanya buat ini. Pokoknya suka wisata kuliner, makanan yang unik gitu,†ucapnya.
“Nanti mungkin Agustus ya saya launching dan sekarang ada partner gabungan sama teman-teman saya sekitar 5-6 orang,†imbuh Yuanita. [Harian Rakyat Merdeka]