Memasuki delapan hari operasi Satgas Penanggulangan Bencana Asap jumlah titik api menunjukkan penurunan yang signifikan.
Pada Jumat (26/5) berdasarkan pantauan satelit NOAA 18 terdapat 7 titik api yang tersebar di Dumai 2 titik, Siak 2 titik, Bengkalis 1 titik, Rokan Hilir 1 titik dan Rokan Hulu 1 titik.
"Untuk mengatasi hal ini hujan buatan dilakuikan tiga kali penyemaian," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho seperti keterangannya yang diterima redaksi, Jumat (28/6).
Jelas Sutopo, penyemaian pertama dilakukan menggunakan pesawat Cassa pada pukul 10.00-11.48 WIB dengan bahan semai 800 kg NaCl di daerah Lipat Kain, Kab Kampar pada ketinggian 10.000-10.500 kaki. Penyemaian kedua dilakukan pesawat Cassa pukul 13.47-15.23 WIB dengan bahan semai sebanyak 700 kg NaCl, dilakukan di daerah Kab Siak pada ketinggian 10.000 feet. Dan penyemaian ketiga dengan pesawat Hercules pada pukul 14.00-16.01 WIB dengan bahan semai 2.500 kg NaCl di daerah Kab. Bengkalis, Dumai, Siak dan Pelalawan pada ketinggian 9.000 feet.
Sementara pemboman air dengan mengerahkan 7 helicopter di daerah Siak, Perawang dan Manau. Pemboman air di Perawang-Siak sebanyak 165 kali dari pukul 10.00-16.00 WIB dan di Mandau sebanyak 41 kali dari jam 15.00-19.00 wib. Satu helicopter tidak jadi melakukan penerbangan karena jarak pandang sangat rendah di Rokan Hilir.
"Meskipun dari satelit NOAA hanya diideteksi 1 titik tapi faktanya lebih dari itu sehingga lapisan asap pekat dan sensor optic satelit tidak mampu menembusnya. Sedangkan pemdaman di darat dengan mengerahkan 1.524 personil TNI/Polri untuk memadamkan dan mencegah kebakaran di 15 kab/kota," terang Sutopo.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Prov Riau selama 10 - 28 Juni 2013, dampak asap bagi kesehatan masyarakat setempat mencapai ribuan. Tercatat 6.321 orang terkena ISPA, 674 orang menderita sakit pnemoni, 527 orang kena asma, 669 orang menderiya infeksi kulit, dan 369 orang iritasi mata. BNPB telah memberikan 25.500 masker dan ratusan paket logistic lainnya.
[rsn]