Berita

ilustrasi/ist

Nusantara

Tarif Angkutan Kota dalam Provinsi di Jabar Naik Hingga 27 Persen

SELASA, 25 JUNI 2013 | 09:58 WIB

Setelah berunding dengan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda), akhirnya Pemerintah Propinsi Jawa Barat menetapkan kenaikan tarif angkutan umum kelas ekonomi hingga 27 persen.

Keputusan itu diambil pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan, untuk tarif angkutan kota dalam provinsi, kenaikan berkisar 25 hingga 27 persen dari tarif sebelumnya.

Seperti yang diberitakan javanews.co, tarif Ciamis-Bekasi via tol Padaleunyi dan Cikampek yang semula berkisar Rp 33.700 - Rp 54.700, saat ini menjadi Rp 41.800 - Rp 67.900. Tarif pada angkutan sejauh 387 km itu merupakan kenaikan yang tertinggi, yakni antara Rp 8.100 - Rp 13.200.


Selain itu, lanjut Aher, untuk angkutan bus kota (jauh dekat sama) mengalami kenaikan hanya sebesar Rp 1.000.

"Namun, khusus untuk pelajar kenaikannya Rp 500. Jadi yang asalnya Rp 1.000, kalau untuk pelajar jadi Rp 1.500," ujar Aher di kantornya, Senin (24/6).

Aher berharap, dengan keputusan tarif yang telah ditetapkan itu, tidak adanya pihak yang merasa dirugikan terutama pada pengusaha dan masyarakat selaku pengguna jasa.

Akan tetapi, Aher menyebutkan bahwa pihaknya hanya menetapkan kenaikan tarif angkutan antar kota dalam provinsi saja, sedangkan untuk tarif angkutan dalam kota, akan diserahkannya ke pemerintah kabupaten/kota masing-masing. "Begitu pun dengan tarif angkutan antar provinsi, kewenangannya lain lagi," jelasnya.

Tidak hanya itu, untuk kenaikan tarif angkutan barang, Aher mengatakan akan menyerahkannya ke pihak pemilik angkutan dan barang. Lantaran menurut dia, kesepakatakan bisa ditempuh oleh kedua pihak.

"Ya tentunya kesepakatan itu diambil melalui kesepahaman, yang saling menguntungkan satu sama lain," demikian Aher. [rsn]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya