Berita

jusuf kalla

JK Ingatkan Muslim Bali agar Mengaji Subuh Tidak Terlalu Keras dan Lama

MINGGU, 23 JUNI 2013 | 13:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Dewan Mesjid Indonesia, M. Jusuf Kalla, mengajak umat Islam di Bali bersikap toleran terhadap penganut agama lain, terutama warga Hindu yang mayoritas di daerah wisata tersebut.

"Kalau subuh, sound system mengajinya tidak usah terlalu keras dan lama. Karena tidak semua orang di sekitar masjid ini bangun sholat subuh. Ada banyak penganut agama lain. Jangan sampai mengganggu tidur dan istirahat mereka," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mengungkapkan itu di depan ratusan jamaah masjid Baiturrahman Denpasar Bali, Sabtu (22/6) kemarin. Dalam keterangan pers yang diterima redaksi itu disebutkan, JK berkunjung ke Denpasar untuk meninjau pembangunan Masjid Baiturrahman Denpasar.


Menguatkan imbauannya, JK membandingkan dengan tradisi yang ada di Makkah, Arab Saudi. Disitu umat Islam langsung adzan begitu masuk waktu subuh tanpa didahului mengaji. Karena memang juga tidak ada Hadits Nabi yang menganjurkan untuk mengaji sebelum adzan.

"Jadi di Bali ini jangan sampai membaca Al Qur'an dan dengan suara keras hingga mengganggu ketenangan umat agama lain. Itulah saya maksud silaturrahmi atau toleransi umat beragama," kata JK.

Masjid itu tempat yang syahdu. Tempat orang menunaikan ibadah dan menciptakan ketenangan hati, sambung JK, demikian ia akrab disapa. Begitulah kondisi yang harus dilalui umat Islam di Bali.

Berbeda dengan daerah lain. Kalau di Jakarta atau di Makassar, ada gereja yang suara ibadah dan loncengnya keras sampai hingga mengganggu umat lain, tentu akan membuat keberatan pula. Karena itu, kata JK, kita harus saling memahami sebab dengan cara itulah toleransi beragama dapat dibangun.

Di Bali terdapat, 275 ribu penganut agama Islam, dari total 850 ribu penduduk. Total masjid dan mushallah khususnya di Denpasar sebanyak 19.

Menurut Ketua DMI Denpasar, Bambang Santoso, imbauan Ketua DMI Pusat, M. Jusuf Kalla, sangat bermanfaat bagi umat islam di Bali dan juga bagi umat lain. Karena beliau betul-betul memberi solusi untuk menegakkan toleransi beragama di daerah ini. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya