Berita

Pembangkangan PKS Akibat Koalisi Bukan untuk Rakyat

RABU, 19 JUNI 2013 | 17:46 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Dosen Opini Publik Universitas Paramadina Abdul Rohim Ghazali mengatakan walapun terkesan munafik, langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi harus diapresiasi.

Dia menduga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan memberikan hukuman pada PKS karena kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi.

"Tidak hanya PKS, partai anggota koalisi yang lain juga ada yang pernah berseberangan dengan Setgab. Waktu Sidang Paripurna DPR pada 22 Februari 2011 mengenai angket Pajak, Golkar juga bersebrangan dengan Setgab tidak menerima sanksi apa-apa," kata Rohim kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (19/6).


Menurut dia, kesalahannya bukan pada PKS yang berseberangan dengan Setgab. Tetapi pada mekanisme koalisi yang memang dibangun bukan untuk kepentingan rakyat.

Mengapa ada partai anggota koalisi yang tidak mendukung kebijakan pemerintah? Menurut Rohim bisa dipahami karena koalisi dibangun untuk memperkuat suara partai pemerintah di parlemen, dan mendapatkan jatah kursi kabinet bagi partai yang mendukung pemerintah.

Artinya, koalisi dibangun semata karena adanya keuntungan kedua belah pihak antara partai pemerintah dengan partai-partai pendukungnya.

"Koalisi yang dibangun berdasarkan kepentingan pragmatis sangatlah rapuh," demikian Rohim.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya