Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai akan semakin memberatkan bagi perekonomian para petambak, seperti di kawasan Dipasena Tulangbawang, Lampung. Sebab, harga solar di areal pertambakan sudah ada yang mencapai Rp 8 ribu per liter.
"Kalau harga BBM naik, tentu harga eceran solar di pertambakan bisa naik lagi," kata Ketua Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) Dipasena, Nafian Faiz, seperti dilansir dari Antara, Senin (17/6).
Selain itu, lanjut dia, hingga saat ini aliran listrik dari PT PLN dan stasiun pengisian bahan bakar umum belum juga masuk di wilayah Kecamatan Rawajitu Timur tersebut. Sehingga, untuk kebutuhan bahan bakar masyarakat masih harus membeli dari para pengecer dengan harga yang cukup mahal dan sering mengalami kelangkaan barang.
"Masyarakat akan semakin sulit bila harga BBM naik karena usaha budi daya udang sangat tergantung pada bahan bakar minyak," ujarnya.
Kondisi infrastruktur jalan yang buruk lanjut dia, juga membuat ongkos transportasi sarana kebutuhan budi daya terus melonjak. Nafian menambahkan, kondisi ini sangat berbanding terbalik dengan target pemerintah terhadap kenaikan produksi udang.
"Selama ini ketika ada gejolak kenaikan harga bahan bakar minyak hampir seluruh harga kebutuhan sarana produksi tambak ikut melonjak sementara harga jual udang cenderung mengalami penurunan," kata dia lagi.
[wid]