Berita

ILUSTRASI

Nusantara

8.820 Jiwa Warga Sembakung Terisolasi Akibat Banjir

KAMIS, 13 JUNI 2013 | 14:25 WIB

Sedikitnya 8.820 jiwa warga Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, hingga hari ini (Kamis, 13/6) masih terisolasi akibat banjir yang melanda wilayah itu sejak pekan lalu.

Tim Monitoring Banjir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan Sopan Sopian menjelaskan bahwa banjir yang melanda seluruh wilayah di kecamatan itu terjadi sejak 28 Mei 2013. Namun, kondisi menjadi parah sejak 6 Juni 2013 lalu karena air Sungai Malaysia meluap hingga ke permukiman dengan ketinggian air mencapai tiga meter atau melewati lantai rumah warga yang sebagian besar berbentuk panggung, katanya.

Kecamatan Sembakung yang letaknya berada di sepanjang sungai yang hulunya di Negeri Bagian Sabah Malaysia itu memang menjadi langganan banjir tiga kali setahun. Ia menjelaskan terdapat empat desa yang dilanda banjir kali ini dengan ketinggian air mencapai 3 meter dengan merendam rumah milik 1.054 kepala keluarga (KK), yaitu Desa Atap yang merupakan ibu kota kecamatan 704 KK, Desa Tembelunu 96 KK, Desa Tagul 118 KK, dan Lubakan sebanyak 136 KK.


Dari 1.054 KK tersebut, kata Sopan seperti diberitakan Antaranews, terdapat 2.841 jiwa penduduk yang terpaksa meninggikan rumahnya untuk mengamankan harta bendanya dan untuk dijadikan tempat tidur. Selain ke empat desa di atas, Sopan juga menyebutkan terdapat sejumlah desa lainnya yang terendam banjir, tetapi ketinggian air hanya mencapai setengah meter seperti Desa Bungkul 96 KK atau 364 jiwa, Desa Pagar 91 KK dengan penduduk 364 jiwa, dan beberapa desa lainnya.

Sopan yang turun langsung melakukan pendataan di lokasi banjir di kecamatan itu mengaku banjir di wilayah itu sulit dihindari karena letaknya berada di sepanjang Sungai Malaysia yang sering kali meluap pada musim hujan, terutama jika bertepatan air laut pasang. Selain rumah penduduk, dia juga mengatakan terdapat sejumlah fasilitas umum yang terendam banjir hingga 3 meter, seperti kantor camat, polsek, empat buah masjid, kantor urusan agama (KUA), dan sekolah.[wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya