Berita

eva sundari/ist

Nusantara

Eva Sundari: Skema G to G Lebih Aman Lindungi Buruh Migran

RABU, 12 JUNI 2013 | 11:22 WIB | LAPORAN:

Skema Government to Government (G to G) lebih efektif dan rasional dalam upaya penempatan dan perlindungan buruh migran Indonesia.
 
"Antar negara bisa bekerjasama dalam pengelolaan buruh migran," kata anggota Komisi III DPR RI, Eva Kusuma Sundari, dalam Dialog Publik di acara Jambore Buruh Migran Indonesia (JBMI), Sidaurip Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (12/6).
 
Dengan begitu, lanjut politisi PDI Perjuangan ini, peran negara lebih dominan dibandingkan dengan peran Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS). Selama ini, PPTKIS seolah menjadi aktor tunggal terkait penempatan buruh migran, mulai dari proses perekrutan, negara tujuan dan kontrak-kontrak kerja lainnya.
 

 
"Perlindungan sejak pra penempatan, saat penempatan, hingga pasca penempatan bisa terpantau," jelas anggota Panitia Kerja (Panja) Revisi UU Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri (PPTKILN).
 
Namun skema ini perlu didukung oleh berbagai pihak. Perlu dorongan dari media massa, masyarakat sipil dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) agar skema ini bisa terwujud.
 
Terkait pembahasan RUU PPTKILN, Eva menyatakan siap mengawal agar skema G to G bisa terwujud. Namun, dia menegaskan kembali perlu dorongan dan monitor dari masyarakat sipil agar RUU ini bisa tercapai seperti yang diharapkan.
 
"Berat seandainya Kemenakertrans tidak memakai rekomendasi dari DPR sebagai rujukan. Perlu tekanan kepada pemerintah agar BMI lebih diperhatikan lagi," tegasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya