Berita

demo pedagang asongan/rmol

Nusantara

Asongan Kereta: Anggap Saja Kami Sudah Mati!

MINGGU, 09 JUNI 2013 | 13:28 WIB | LAPORAN:

Penertiban dan sterilisasi pedagang asongan kereta api yang berlaku nasional oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) membuat para pedagang kehilangan mata pencaharian.
 
"Kami kehilangan mata pencaharian. Kalau berlanjut seperti ini, anggap saja kami sudah mati!" tukas Ketua Paguyuban Pedagang Asongan Kereta Stasiun Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, Tono Saryono, Minggu (9/6).
 
Kendati di beberapa stasiun masih boleh berjualan dari luar kereta, menurut Tono para pedagang tetap kesulitan menjual barang dagangannya. Sebab, kereta hanya berhenti sebentar.
 

 
"Kebanyakan kereta hanya berhenti sekitar dua sampai 5 menit. Hanya untuk bikin pecel saja waktunya habis," ujarnya.
 
Sebelum pelarangan berjualan di dalam kereta diberlakukan, dalam sehari Tono mengaku bisa mengantongi pendapatan bersih antara Rp 40 ribu hingga Rp 70 ribu per hari. Namun setelah pelarangan diberlakukan pendapatannya turun hingga hanya Rp 10 ribu per hari.
 
"Dengan uang sekecil itu kami mau makan apa?" tuturnya.
 
Akibat penurunan pendapatan yang sangat drastis ini, salah satu anak Tono terpaksa putus sekolah. Sedangkan anak lainnya yang masih duduk di bangku SLTP belum membayar uang bangunan.
 
"Sebagai orang tua sebenarnya kami malu. Tapi bagaimana lagi, sejak tahun lalu pendapatan kami memang sangat minim," katanya.
 
Tono meminta agar PTKAI membuat solusi alternatif lapangan kerja bila pelarangan berjualan di dalam kereta api ini diberlakukan. Sebab, sebagian besar pedagang asongan tidak memiliki tumpuan ekonomi lainnya selain berdagang di dalam kereta. [rsn]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya