Rencana Tim Terpadu Riset Mandiri yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) mengeskavasi beberapa titik di kawasan situs Gunung Padang kembali diganggu oleh kelompok yang sejak lama berusaha menghalang-halangani eskavasi.
Suasana eskavasi yang kondusif hingga Maghrib kemarin mendadak terganggu. Beberapa Juru Pelihara situs megalitikum Gunung Padang kelihatannya "masuk angin" karena "diancam" untuk tidak membantu penelitian.
"Soal eskavasi Gunung Padang karena motifnya bukan untuk kepentingan pribadi, maka jauh lebih baik kita bersabar sampai yang masih ragu-ragu bisa berbesar hati terhadap hasil riset ini," ujar SKP BSB Andi Arief dalam pesannya yang diterima redaksi, Minggu (2/6).
"Karena kalau semua ikhlas, maka bekerja lebih nyaman dan serius. Gotong royong dan lain-lain betul-betul dipraktekkan," sambung dia.
Andi membeberkan, hasil penelitian yang dilakukan tim dengan menggunakan metodelogi ilmiah secara keseluruhan atau 100 persen terbukti ada bangunan di bawah situs Gunung Padang minimal yang lapisan usia 500 Sebelum Masehi.
Hal ini diketahui setelah tim melakukan pemindaian yang lengkap, coring, eskavasi di beberapa titik, analisa petrografi, bentuk arsitektur imaginer, uji carbon dating di Batan dan Miami Florida, uji lab semen purba dan temuan logam di lab Metalurgi UI, serta uji lab xray pada pasir halus saat coring. Sementara untuk dua lapisan kebudayaan, yang berumur 11.600 tahun lalu dan 25,000 tahun lalu, lanjut dia, tim baru melakukan pemindaian dan coring. Eskavasi akan simultan dilakukan setelah bangunan lapisan 500 Sebelum Masehi dieskavasi. Setelah pekerjaan ini dilakukan, maka chamber atau cawan raksasa yang merupakan teknologi hebat di dalam bangunan akan segera terkuak setelah eskavasi berjalan.
"Untuk hal yang sudah pasti, lebih baik kita bersabar sampai semua kondusif. Semangat mau bersatu dan saling toleran akan menjadi contoh baik. Bekerja bersama lintas ilmu adalah sebuah kerja tim yang saling bahu membahu," katanya.
Dia mencontohkan, Pyramida Bosnia sejak 2005 hingga kini belum banyak mengambil kesimpulan meskipun penelitian dilakukan tim lintas ilmu. Prinsipnya, kata Andi, untuk mengatasi gangguan riset ini pihaknya tidak akan membalasnya dengan pendekatan kekuasaan. Cara seperti ini tak akan membuat semua ikhlas. Tapi dengan pendekatan kesadaran yang menghasilkan ketulusan untuk semua.
[dem]