Berita

Andi Arief: Eskavasi Situs Gunung Padang Disabotase

MINGGU, 02 JUNI 2013 | 06:56 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Presiden SBY telah merestui dan menyetujui penelitian situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Bahkan pemerintah tengah menyiapkan keputusan presiden untuk para ahli yang meneliti situs itu secara mandiri dalam dua tahun terakhir.

Namun demikian tetap saja ada pihak yang mengganggu penelitian yang sebetulnya dilakukan di luar kawasan cagar budaya itu.

Redaksi menerima laporan bahwa rencana Tim Terpadu Riset Mandiri yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana mengeskavasi beberapa titik di kawasan situs kembali diganggu oleh kelompok yang sejak lama berusaha menghalang-halangani eskavasi.

SKP BSB Andi Arief dalam pesannya tadi malam mengatakan, suasana eskavasi yang kondusif hingga Maghrib kemarin (Sabtu, 1/6) mendadak terganggu. Beberapa Juru Pelihara kelihatannya "masuk angin" karena "diancam" untuk tidak membantu penelitian.

"Kami putuskan malam ini tim pulang, sampai situasi kondusif. Kami sangat menyesalkan sikap Prof Munadjito dan Lutfi Yondri yang bersikap tidak etis," ujar Andi Arief menyebut dua nama yang menurutnya berada di balik "gangguan" itu selama ini.

"Di saat pemaparan di depan Dirjen Kebudayaan mereka tidak dapat membantah dan setuju gar Tim Terpadu melakukan eskavasi. Namun di belakang mereka berpolitik dan melakukan hal yang tidak patut," sambungnya.

Menurut Andi Arief, walau di beberapa titik penelitian arkeologi sudah terbukti dan telah mengantongi dukungan Presiden beserta delapan menteri, namun penelitian masih harus dilakukan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki alasan yang sangat kuat ketika penelitian ini menjadi domain negara yang dibiayai oleh APBN.

Sejauh ini Tim Terpadu Riset Mandiri masih menggunakan dana yang dikumpulkan gotong royong dari berbagai pihak yang peduli.

"Kami memilih sabar sampai arkeolog-arkeolog yang menentang itu benar-benar ikhlas menerima kenyataan riset ini," sambungnya.

Masih menurut Andi Arief, tim peneliti akan melaporkan gangguan ini ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. Dia berharap masyarakat bersabar.

"Kami yakin niat baik ini akan cepat terlaksana. Sabotase ini, kami jadikan pelajaran. Mudah-mudahan Kemendikbud bisa bersikap tegas terhadap oknum yang melanggar kepatutan," demikian Andi Arief. [guh]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya