Berita

ILUSTRASI

Nusantara

DKI, Provinsi dengan Nilai UN Murni SMP Tertinggi

JUMAT, 31 MEI 2013 | 17:08 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengumumkan bahwa DKI Jakarta menjadi provinsi dengan nilai rata-rata Ujian Nasional 2013 murni tertinggi untuk tingkat SMP dan sederajat.

"Kalau berdasarkan provinsinya, nilai rata-rata UN murni SMP yang tertinggi jatuh pada provinsi DKI Jakarta. Akhirnya, Jakarta muncul juga jadi yang pertama tahun ini," kata M. Nuh di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan nilai rata-rata UN murni SMP di DKI Jakarta mencapai 7,50, yang kemudian disusul oleh Provinsi Sumatera Utara dengan nilai rata-rata UN murni mencapai 7,10.


"Lalu, di urutan ketiga Sumatera Selatan dengan nilai rata-rata UN murni 6,75," katanya.

Pada urutan selanjutnya, Papua Barat 6,67, Jawa Timur 6,61, Kalimantan Tengah 6,55, Bali 6,45, Nusa Tenggara Barat 6,44, Kalimantan Selatan 6,42, dan D.I. Yogyakarta 6,39. Walaupun demikian, kata dia, SMP yang berhasil mencapai nilai rata-rata UN murni tertinggi pertama ada di Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah, yaitu SMP Negeri 1 Magelang dengan jumlah siswa 162 dan nilai rata-rata UN murni mencapai 9,14.

Sementara itu, ada lima sekolah menengah pertama di DKI Jakarta yang masuk dalam daftar SMP dengan nilai rata-rata UN tertinggi, antara lain pada urutan kedua SMP Negeri 115 Jakarta Selatan dengan nilai 9,11, kemudian di urutan ketiga SMP LabSchool Kebayoran Jakarta Selatan dengan nilai 9,08.

"Dan tiga SMP dari DKI Jakarta lainnya ada di urutan tujuh, delapan, dan sembilan. Ketiga SMP itu dari Jakarta Pusat dan Jakarta Timur," jelasnya.

Selain itu, Mendikbud juga menyampaikan bahwa siswa SMP dengan rata-rata nilai UN murni tertinggi tahun ajaran 2012-2013 berasal dari DKI Jakarta, yakni Stella Angelina dari SMP Kasih Karunia, Jakarta Barat dengan nilai 9,90 dan Petra Julian Abigail dari SMP Tarakanita 4, Jakarta Timur juga dengan nilai 9,90.

"Selain mereka berdua yang mendapat nilai 9,9 juga ada dari SMPN 1 Denpasar, Bali Anak Agung Ayu Vira Sonia," kata Nuh.[ant/wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya