Tak semua anggota DPRD DKI setuju dengan rencana rekan-rekannya kunjungan kerja ke luar negeri.
Muhammad Guntur, misalnya, menyebut rencana kunker anggota Dewan di tiga negara sebagai pemborosan.
"Sebenarnya Kunker ini hanya buang-buang anggaran saja. Tidak perlu itu,'' kata anggota Komisi D DPRD DKI itu saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, Jumat (31/5).
Tak hanya itu, Guntur juga mengatakan kalau pun harus berangkat, maka tim yang paling tepat untuk diberangkatkan adalah anggota DPRD dari komisinya. Bukan justru pimpinan dewan dan perwakilan fraksi yang menurutnya tidak memahami substansi program yang akan dijadikan studi banding.
'Seharusnya yang berangkat Komisi D karena masalah Deep Tunel dan Giant Sea Wall serta MRT yang berhubungan dengan Komisi D. Kok malah yang berangkat pimpinan dan perwakilan fraksi," kata Guntur mempertanyakan.
Ia cuma berharap tidak ada kepentingan pihak ketiga di balik kunker tersebut. Dan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Guntur mengingatkan agar tetap memantau kunker rekan-rekannya itu karena dikuatirkan rawan penyalahgunaan jabatan. Pasalnya, untuk pertama kali sebanyak 15 anggota DPRD sekaligus akan bepergian ke luar negeri.
''Ini pertama kali berangkat 15 orang sekaligus ke luar negeri. Tapi komisi mereka tidak ada hubungan sama sekali dengan program yang dijalankan,'' tegasnya.
[wid]