Berita

ilustrasi/ist

Politik

SRMI Kutuk Brutalisme Aparat

RABU, 22 MEI 2013 | 16:22 WIB | LAPORAN:

Ketidakadilan agraria semakin menjadi-jadi, semakin kecilnya masyarakat dalam mengakses asset yang berupa tanah, diperkeruh dengan kebijakan pemerintah yang pro-liberalisasi agraria, yang mengarah pada proses pemiskinan, terampasnya hak hidup rakyat Indonesia.

Hari ini (Senin, 22/5) penggusuran warga di Kampung Srikandi, Jatinegara Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur terjadi, penggusuran yang dimobilisasi ribuan aparat dari polisi, TNI, dan Satpol PP itu kata Ketua DPW Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Lampung Novellia Yulistin Sanggem, dilakukan penuh kekerasan dan kebiadaban yang anti perikemanusiaan.

"Ibu-ibu yang sedang memasak dihancurkan masakannya, anak-anak yang ditangkap dipukuli meski tidak melawan, 11 orang yang ditangkap juga tidak jelas unsurnya," ujar Novellia seperti rilis yang diterima redaksi (Rabu, 22/5).


Begitu juga kata dia yang terjadi di Lampung Tengah, aksi tuntut agar usir PT. Lambang Sawit Perkasa dari areal tanah eks HGU PT. Sahang, warga juga dari tiga kampung tolak hasil rapat pada 27 Maret 2013 yangg ditanda tangani Najib Taufiq  Kepala Kanwil BPN Lampung. Karena keputusan hasil rapat itu hanya merugikan rakyat, aksi ini juga dimobilisasi preman-preman Padang Ratu yang bersenjata tajam dan api. Bahkan security PT. Lambang Sawit Perkasa todong warga dengan senpi.

"Kami DPW SRMI Lampung mengecam tindakan yang dilakukan oleh aparatur-aparatur negara yang menindas rakyatnya sendiri hanya demi kepentingan korporasi," ungkapnya

"Pemda DKI, Pemda Lampung harus bertanggungjawab terhadap persoalan rakyatnya. Bebaskan Ketua Umum DPN SRMI dan 10 warga lainnya. Kembalikan Hak Tanah  Masyarakat 3 Kampung Lampung Tengah. Tegakkan Pasal 33 UUD 45," tambah Novellia Yulistin Sanggem. [rsn]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya