Berita

Saran Rizal Ramli untuk SBY Soal Menkeu Baru

SABTU, 18 MEI 2013 | 00:52 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Mungkin saja besok atau lusa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk menteri keuangan (menkeu) definitif pengganti Agus Martowardojo yang dicopot lantaran terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia..

Namun, ekonom senior DR. Rizal Ramli menyarankan, siapapun yang akan diangkat haruslah orang yang ahli terutama mengatasi triple defisit yang saat ini mengancam perekonomian Indonesia.

Triple defisit yang dimaksud adalah defisit anggaran, perdagangan dan transaksi berjalan.


"Ekonomi kita sedang mengalami koreksi, tidak besar dari target pertumbuhan pemerintah sebesar 6 persen. Tapi ada yang lumayan berbahaya atau lampu kuning, yaitu triple defisit tadi. Balance of paymentsnya makin lama makin negatif. Ini akan memberikan tekanan pada rupiah yang akhir-akhir ini semakin melemah," tutur Rizal Ramli kepada wartawan kemarin.

Selain itu, menurut menteri perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid yang juga anggota tim Panel Ahli Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini, menkeu baru haruslah orang yang punya integritas tinggi dan tidak menyerah terhadap berbagai tekanan, baik yang berasal baik dari pihak-pihak asing maupun dari partai politik. Bukan rahasia lagi, misalnya, pembahasan APBN Perubahan acap kali dijadikan bancakan oleh partai-partai politik untuk mengeruk uang negara. Kasus-kasus korupsi besar yang terungkap antara lain terjadi pada saat pembahasaan APBN Perubahan.

"Kalau orangnya lembek atau kompromistis maka akan terulang lagi kasus korupsi berjamaah di anggaran yang melibatkan partai dan pejabat pemerintah," tekan calon presiden paling ideal versi Lembaga Pemilih Indonesia ini.

Kriteria menkeu yang baru lainnya, sambung dia, harus punya keberpihakan terhadap nasib rakyat kecil. Ini penting karena saat ini masih banyak rakyat yang hidup miskin. Kriteria yang juga penting adalah punya keberanian melakukan terobosan-terobosan untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Menurut Capres alternatif versi The President Center ini, masalah kemiskinan di Indonesia tidak bisa diselesaikan hanya dengan mengucurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). BLSM yang oleh Rizal Ramli dipelesetkan jadi balsem, sejenis obat pegel atau keselo, bukan solusi tepat mengatasi persoalan.

"Balsem dikasih terasa panas sebentar terus hilang lagi. Pendekatan ini tidak bagus karena antara lain tidak menciptakan lapangan pekerjaan," kata Ketua Aliansi Rakyat Untuk Perubahan (ARUP).[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya