Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengecam kebrutalan geng motor. Kali ini dua jurnalis di Makassar, kontributor Trans TV Endi dan wartawan Fajar TV, Harun yang jadi korban.
"Kekerasan geng motor thdp jurnalis di Makassar, Endi & Harun, sungguh meresahkan. Saya percaya Polri mampu menuntaskan kasus ini," kicau Presiden SBY dalam akun Twitter-nya @SBYudhoyono sesaat lalu (Jumat, 10/5).
Bagian paha Endi ditikam geng motor di Jalan Urip Sumoharjo, Makkassar. "Mereka juga merampas kamera dan handphone saya," ujar Endi ketika ditemui di RS Bhayangkara, kemarin, seperti dilansir Antara.
Endi dan Harun yang menjadi korban kebrutalan anggota geng motor itu terjadi saat keduanya melintas di Jalan Urip Sumoharjo pukul 03.40 Wita, usai berkeliling mencari berita di beberapa kantor polisi.
Endi mengaku, dirinya bersama Harun berencana kembali ke kantornya usai bertugas dan berkeliling mencari liputan. Namun saat sedang di pertigaan Urip Sumoharjo dan Mesjid Raya mereka berpapasan dengan geng motor yang langsung menghentikan keduanya.
Keduanya juga tidak dapat berbuat banyak karena kalah jumlah dengan para pemuda yang melengkapi diri dengan senjata tajam seperti badik (senjata tradisional Sulsel), anak panah dan ketapelnya, serta senjata api rakitan.
"Mereka langsung menghadang dan menyerang kami berdua. Harun mampu melarikan diri setelah meninggalkan sepeda motornya sedangkan saya ditikamnya dua kali dibagian paha," katanya.
Atas kejadian itu, aparat Polsekta Makassar yang mengetahui kejadian tersebut kemudian bergegas ke tempat kejadian perkara, namun setibanya mereka di TKP, polisi sudah tidak menemukan para anggota geng motor tersebut.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Jurnalistik Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan Jumadi Mappanganro menyesalkan aksi vandalisme yang dilakukan sekelompok anggota geng motor itu.
"Polisi harus melakukan pengusutan dan menangkap para pelaku geng motor itu yang tidak hanya meresahkan masyarakat tapi juga melakukan kegiatan yang membahayahan banyak orang," katanya.
[zul]