Berita

kang jalal/ist

Inilah Alasan Mengapa Cendekiawan Muslim Jalaluddin Rakhmat Terjun ke Politik Praktis

SABTU, 04 MEI 2013 | 08:41 WIB | LAPORAN:

. Dari waktu ke waktu, nasib kaum minoritas di Indonesia sangat memperihatinkan, dan bahkan mengenaskan. Sebut saja misalnya, GKI Yasmin yang ditutup, kelompok Ahmadiyah yang terus disudutkan, atau muslim Syiah yang terus terancam.

Sejumlah kasus di atas, atau penindasan terhadap kaum minoritas itu, menurut Cendekiawan Muslim Jalaluddin Rakhmat benar-benar telah mencabik-cabik keindonesiaan. Dan ironisnya, hukum tidak bisa membela nasib kaum minoritas itu.

Dalam kasus GKI Yasmin Bogor misalnya, keputusan hukum yang dikeluarkan Mahkamah Agung (MA) ternyata tidak berfungsi, dan di lapangan kelompok tertentu tetap memaksakan kehendak agar GKI Yasmin ditutup. Lebih mengenaskan lagi dalam penyerangan terhadap muslim Syiah di Madura. Selain menjadi korban tindakan anarkisme sekelompok orang, malah tokoh Syiah di Madura yang diserang itu yang dihukum empat tahun penjara, sementara si penyerang bebas melenggang tanpa ada jeratan hukum sama sekali.

"Boleh saya katakan, hukum impoten membela kelompok minoritas," kata Jalaluddin Rakhmat, yang juga Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, Jumat sore (3/5).

Menurut Jalaluddin Rakhmat, hukum menjadi impoten karena beberapa hal. Diantaranya, institusi-institusi pemerintah, dan juga legislatif, mismanagement. Mismanagement ini terjadi karena orang-orang yang ada institusi-institusi tersebut tidak konsisten dalam menegakkan hukum.

Selain itu, kata master komunikasi dari Iowa State University dan doktor untuk studi tentang perubahan politik dan hubungan internasional dari Australia National University (ANU) ini, hukum menjadi impoten karena selalu ada muatan politik di balik persoalan hukum. Bahkan seringkali kepentingan-kepentingan politik mengalahkan keputusan-keputusan hukum.

Hal inilah yang akhirnya memaksa Kang Jalal, begitu ia disapa, untuk terjun ke politik. Kang Jalal mau memperjuangkan penegakan hukum dan juga mau melindungi nasib kaum minoritas melalui jalur politik.

"Kalau saya tidak percaya dengan institusi-institusi itu, atau tidak percaya dengan tokoh-tokoh yang ada dalam institusi itu untuk membela kaum tertindas, paling tidak saya masih percaya terhadap diri saya sendiri. Saya percaya terhadap diri saya, bahwa saya bisa jujur dan saya bisa meperjuangkan nasib kelompok minoritas," ungkap Kang Jalal.

Anggota Phi Kappa Phi dan Sigma Delta Chi yang juga meraih gelar doktor bidang hadits ini pun kini sudah masuk dalam daftar bakal caleg dari PDI Perjuangan. [ysa]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya