Ribuan umat Islam dari berbagai ormas yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) akan berunjuk rasa siang nanti setelah shalat Jumat di kantor Kedutaan Besar Myanmar.
Massa umat Islam akan menggelar longmarch dari bundaran Hotel Indonesia menuju gedung Kedubes yang terletak di Jalan H. Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat tersebut.
"Ya jam 13.30 WIB dari Bundaran HI akan longmarch ke kedubes Miyanmar 5 sampai 10 ribu umat Islam," ujar Sekjen FUI KH Al Khaththath kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 3/5).
Dalam aksinya nanti, massa Umat Islam menuntut Pemerintah Myanmar menghentikan program pembersihan etnis muslim di Arakan dan wilayah Myanmar lainnya, termasuk di Kaman, yang sejatinya warga Muslim di daerah tersebut sudah diakui sebagai warga negara.
"Pemerntah Myanmar harus mengembalikan hak-hak umat Islam Rohingnya, Kaman, dan daerah Myanmar lainnya baik itu berupa tanah, uang, perhiasan, kepemilkan mereka lainnya, serta memberikan kehidupan yang layak," jelas ustadz Khaththath.
Massa juga menuntut Pemerntah Myanmar untuk memberikan hak kewarganegaraan bagi kaum muslim Rohingnya, dan kaum muslim lainnya. Pasalnya, hal ini menjadi menjadi menjadi pemicu terjadinya kekejaman terhadap mereka.
"Pemerntah Myanmar memberikan hak kepada kaum Muslim Rohingnya untuk mendirikan negara Islam kalau memang Pemerntah Myanmar tidak sanggup mengurus dan mensejaterakan mereka," sambungnya.
Maksudnya umat Muslim Rohingnya mendirikan negara sendiri?
"Kalau memang Pemerintah Myanmar tidak sanggup, jangan mereka dibantai diusir, biarkan saja mereka mendirikan neagra sendiri. Orang Rahingnya sanggup mendirikan negara sendiri," tegasnya.
Dia melihat pemerintahan SBY belum bersikap tegas terhadap kasus yang menimpa umat Islam di Myanmar tersebut. Meski belum lama ini, Presiden SBy baru mengadakan lawatan ke Myanmar.
"Kita belum melihat konkretnya ya. Saya kira Pak SBY jangan hanya ke sana kalau tidak memberikan tekanan. Paling tidak poin-poin yang kita tuntut tadi bisa dipakai Pak SBY untuk menekan Myanmar," tandasnya.
[zul]