Berita

ILUSTRASI

Dunia

Blitz Megaplex Bantah Dijual ke Korsel

SELASA, 23 APRIL 2013 | 12:36 WIB

Blitz Megaplex membantah bahwa perseroan itu telah dibeli Cheil Jedang Cheil Golden (CJ CGV) dari Korea Selatan.

"Tidak ada pergantian kepemilikan di PT GLP sebagai pemilik Blitz Megaplex, maupun di Blitz Megaplex itu sendiri," kata Direktur PT GLP, Brata Perdana melalui surat elektronik kepada sejumlah media di Jakarta, Selasa (23/4).

PT Graha Layar Prima (GLP) adalah pemilik saham mayoritas Blitz Megaplex. Untuk meyakinkan, Brata pun mempersilakan untuk mengeceknya langsung di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Berdasarkan Akte 8 April 2013, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, PT GLP memang masih sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 3.257.732 saham dari total 3.272.276 saham.


Namun berdasarkan akte tersebut, tertera nama Bernard Kent Sondakh sebagai Direktur Utama dan tiga warga Korea sebagai Direktur yakni Lim Jong Kil, Im Sang Youp, dan Coi Dae Ayon. Keempat nama baru yang menempati empat dari tujuh kursi Direksi Blitz itu diduga sebagai orang CJCGV.

Menanggapi adanya sejumlah nama tersebut, juru bicara Blitz Megaplex, Dian Sunardi menegaskan bahwa Blitz tidak dijual. Menurut dia, pihak Blitz hanya melakukan kerja sama dengan perusahaan asal negara Korsel tersebut.

"Kami hanya bekerja sama dengan CJCGV, untuk memperkuat rancangan bisnis jangka panjang kami," ujar Dian.

Mengenai pergantian Board of Director (BOD) GLP, kata Dian, Chairman Bernard Kent Sondakh merupakan purnawirawan perwira TNI AL yang berdedikasi dan memiliki ketertarikan tinggi di industri bioskop dengan tujuan membangun industri perfilman nasional.

Empat direksi baru yang diduga mewakili CJCGV itu hanya direkrut sebagai profesional. Apalagi jabatan puncak di manajemen Blitz diduduki Bernard Kent Sondakh, yang jelas-jelas mantan petinggi CJCGV. Ketika ditanya bentuk kerja sama itu, Dian enggan menjawab.[ant/wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya