Berita

Abdullah Rasyid Beberkan Empat Isu Strategis Ekonomi di Depan Mata

JUMAT, 19 APRIL 2013 | 14:46 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ada empat isu strategis ekonomi yang sedang dibahas pemerintah pada pertengahan April ini. Keempat isu strategis itu adalah kenaikan harga BBM bersubsidi, revisi target pertumbuhan ekonomi, pengendalian harga daging, dan pembebasan tarif untuk produk negara miskin.

Menurut Staf Khusus Menko Perekonomian, Abdullah Rasyid, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 19/4), ada kekhawatiran pemberitaan mengenai kehainak harga BBM bagi pengendara mobil plat hitam yang sudah sangat gencar akan memicu inflasi.

"Dikhawatirkan hal ini mendorong terjadinya ekspektasi harga yang mendorong inflasi terjadi lebih cepat dan lebih besar. Pemerintah perlu memberi kepastian segera mengenai waktu kebijakan ini akan diberlakukan dan mensosialisasikan pentingnya kebijakan ini beserta kompensasinya," ujar Rasyid yang akan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara 1 yang meliputi Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi.


Mengenai target pertumbuhan ekonomi, sebutnya, terjadi penurunan akibat perlambatan ekonomi dunia dan inflasi yang melampaui target. Di sisi lain, investasi juga mengalami perlambatan akibat ketidakpastian politik menjelang pemilu. Pemerintah perlu semakin mengandalkan investasi dan belanja pemerintah sebagai motor utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Adapun mengenai pengendalian harga daging sapi, Rasyid mengatakan bahwa masalah yang kini tengah dikaji berkaitan dengan inefisiensi distribusi daging. Untuk menyelesaikan masalah ini pemerintah akan segera membenahi permasalahan distribusi dan meningkatkan produktivitas daging sapi dalam negeri sebagai solusi jangka panjang.

Sementara mengenai penghapusan tarif dan kuota kepada negara-negara anggota World Trade Organization (WTO) yang kurang berkembang, pemerintah memastikan bahwa produk-produk yang diimpor dari negara-negara tersebut merupakan komoditas yang memang tidak diproduksi dalam negeri. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya