Berita

megawati soekarnoputri

PDIP: Katanya Kurang Penyidik, Kok KPK Garap SKL BLBI yang akan Habiskan Banyak Energi

KAMIS, 18 APRIL 2013 | 07:27 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Politikus PDI Perjuangan heran dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi.

Pasalnya, lembaga anti korupsi itu sebelumnya kerap mengeluh kekurangan penyidik. Tapi justru menangani kasus Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)  yang ditengarai akan menghabiskan banyak energi.

"KPK membuka lahan pekerjaan baru yang sebenarnya sudah diuraikan banyak orang bahwa pekerjaan ini akan menghabiskan banyak energi KPK. Wong, yang sudah di depan mata saja pekerjaan rumahnya nggak selesai, dia mau membuka pekerjaan rumah lagi yang prosesnya akan lebih rumit karena menyangkut keputusan MPR, menyangkut perintah UU," ujar anggota DPR dari PDIP Prof. Hendrawan Supratikno kepada Rakyat Merdeka Online kemarin.


Meski begitu, Gurubesar Ekonomi UKSW Salatiga ini menampik pihaknya menghalangi-halangi penanganan kasus tersebut.

"Secara normatif, kalau KPK mengendus ada penyimpangan, silakan. PDIP tidak akan menghalangi-halangi. Tapi, katanya KPK selalu mengeluh kesulitan jumlah penyidik yang terbatas, pekerjaan bertumpuk. KPK salah dalam menghitung prioritas," jelasnya.

Prof. Hendrawan mengakui, SKL BLBI itu dikeluarkan pada era pemerintahan Megawati Soekarnoputri. "Tapi jangan lupa Presiden Megawati mengerjakan atau mengambil langkah itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Nanti kita akan sampaikan," tandasnya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya