Berita

ilustrasi

Penyerang Pesantren harus Ditindak Tegas!

JUMAT, 12 APRIL 2013 | 21:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Aksi penyerangan ratusan orang terhadap pondok pesantren Al-Idrisiyyah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (6/4) tengah malam lalu disesalkan.  Mestinya, kalaupun ada masalah, bisa diselesaikan dengan jalur musyawarah.

"Silahkan dibicarakan dengan penuh kearifan. Dicari solusinya, bukan dengan penyerangan yang meresahkan para santri," ujar Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar saat menerima kedatangan pengurus Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU), di Jakarta, Jumat (12/4).

Penyerangan itu membuat santri-santri di pesantren penuh kekhawatiran. Mereka yang seharusnya belajar, terpaksa melindungi diri karena khawatir jadi sasaran amuk massa.


Hal ini juga mencoreng semangat toleransi sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Tidak adalagi rasa menghormati karya bangsa sendiri. Upaya penyerangan ini menjadi bukti penistaan dan penodaan terhadap karya anak bangsa yang paling tua.

Karena itu, Marwan menegaskan, aparat penegak hukum tidak tinggal diam terkait. Penyerang lembaga pendidikan tertua di Indonesia itu harus tindak tegas. "Tindak tegas. Ini tidak bisa dibiarkan," desak  Marwan.

Menurutnya, aparat harus menghimpun informasi intelijen untuk mengetahui siapa saja yang terlibat didalam aksi yang mengganggu santri sedang menimba tersebut. Saksi-saksi dari masyarakat sekitar perlu dihimpun untuk memastikan tindak pidana dalam penyerangan tersebut.

Sementara, Ketua Umum IPNU, Khairul Anam Harisah, menyatakan pesantren adalah pilar kebangsaan yang harus dijaga. "Pesantren adalah basis perjuangan kemerdekaan. Harus dilindungi. Bukan diserang," paparnya.

IPNU akan menghimpun massa untuk membendung stigmatisasi massif terhadap dunia pondok pesantren di tengah gencarnya upaya kelompok tertentu mengumbar citra buruk pondok pesantren.

Kaum santri pondok pesantren harus bangkit dalam soliditas meretas solidaritas dalam mencitrakan nama baik pesantren sebagai benteng terakhir moral bangsa. "Bangsa ini kuat karena pesantren, sejak masa meraih kemerdekaan hingga sekarang berada di garda terdepan memelihara tradisi pesantren sebagai pilar Islam Indonesia," tekannya.

Menurutnya, DPR harus segera mengesahkan RUU Ormas yang baru supaya menjadi acuan ormas dalam melakukan gerakan dan segala aktifitasnya. Dengan titik tekanan agar jangan sampai ada kelompok ormas lain berhak melakukan tindakan brutal.  [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya