Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyayangkan kritik yang disampaikan pengamat terkait rencana pelaksanaan konvensi untuk menjaring calon presiden dan calon wakil presiden.
Partai berlambang kabah ini tetap akan melakukan perobahan dalam rekruitmen calon pemimpin lewat konvensi.
"Kebijakan konvensi ini menegaskan bahwa PPP dalam posisi ingin melakukan sebuah mekanisme rekruitmen yang lebih baik dan transparan," ujar Jurubicara PPP M. Arwani Thomafi dalam pesan singkatnya (Jumat, 12/4).
Arwani menjelaskan, salah
satu problem yang selalu disinggung dalam penguatan demokrasi di Tanah Air adalah
soal kualitas rekruitmen kader dan kepemimpinan dalam parpol.
"Jika ada
upaya untuk mengimplementasikan satu kebijakan yang semakin mendorong ke
arah transparansi dan peningkatan kualitas dalam rekruitmen kepemimpinan,
harusnya diberikan satu apresiasi," ungkapnya.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf menilai PPP hanya mencari perhatian orang saja. Lewat konvensi, PPP berupaya mengarahkan opini publik seolah mereka adalah partai-partai yang terbuka terhadap publik.
Sementara itu, pengamat politik senior dari Universitas Indonesi, Arbi Sanit, mengungkapkan wacana konvensi PPP hanya main-main dan tidak serius. Sebab, perolehan partai tersebut diyakini belum memenuhi syarat untuk mengusung capres sendirian.
Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitutsi Mahfud MD mengaku belum memutuskan apakah akan ikut ikut konvensi PPP. "Saya masih menganalisis dan menghitung peluang secara komprehensif," katanya. [zul]