Berita

Ingin Dialog Bebas dan Setara, SBY Siap Terima Kritikan dari Followers

JUMAT, 12 APRIL 2013 | 07:48 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Lebih dekat dan berinteraksi secara lebih intensif dengan publik adalah niat utama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi penjelajah di media sosial.

Niat ini juga sejalan dengan kehendak Presiden untuk memperluas jangkauan komunikasi publiknya dalam sisa masa pemerintahannya.

"Pendekatan ini memang merupakan bagian dari tujuannya agar Presiden SBY dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinan politiknya dalam menavigasi pemerintahannya," jelas Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 12/4).


Daniel mengungkapkan itu terkait kebulatan tekad Presiden membuat akun Twitter pribadi.

Presiden SBY, demikian pemimpin lainnya, ungkap Daniel, harus menyesuaikan diri agar tetap dapat membuat koneksi dengan kenyataan sehari-hari. Diskoneksi dengan realitas adalah mimpi buruk yang hendak dicegah Presiden SBY

Karena itu, menerima kritik tajam dari followers adalah bagian dari upaya memelihara koneksi itu.

"SBY menerima semua konsekuensi itu, termasuk yang terburuk dari semuanya, yaitu ia harus melayani ocehan dan celotehan dari yang lucu tetapi kurang relevan hingga sinisme yang ekstrem," tegas doktor jebolan Flinders University of South Australia ini.

Tak hanya itu, sambung Daniel, Presiden juga ingin menjadi bagian denyut dari warga biasa dan membenamkan diri untuk terlibat dalam dialog bebas dan setara.

"Ini juga bagian dari pengejawantahan SBY sebagai seorang Demokrat yang terlibat dalam memperkuat citizenship atau kewarganegaraan. Ini juga langkah SBY untuk memperdalam demokrasi dan memberi makna yang lebih sejati untuk membangun kepercayaan dan kerjasama di antara warga Indonesia bahkan warga dunia," demikian Daniel. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya