Berita

djoko suyanto/ist

Politik

Djoko Suyanto: Akar dari Penyerangan Lapas Cebongan Adalah Premanisme

MINGGU, 07 APRIL 2013 | 19:26 WIB | LAPORAN:

Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menilai munculnya kasus penembakan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman Yogyakarta berakar dari maraknya premanisme.

"Dalam kasus Cebongan yang paling penting sebenarnya bagaimana premanisme semakin marak. Sebenarnya itu yang jadi akar masalahnya," ujar Djoko usai mengisi kuliah umum dalam pelepasan wisudawan Universitas Nasional di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (7/4)

Djoko mengatakan terkait kasus cebongan sebetulnya sudah selesai dengan dengan pengakuan 11 prajurit Kopasus TNI AD dan patut diapresiasi. Karena setidaknya dapat membantu menuntaskan kasus yang menewaskan 4 tahanan itu.

Suyanto berpendapat, premanisme muncul karena adanya pengangguran. Sehingga kata dia, masalah penembakan Cebongan harus dilihat secara luas dan komprehensif, karena banyak faktor lain penyebabnya.

"Jadi masalahnya tidak sesederhana itu. (Ada) masalah ekonomi, masalah tenaga kerja, itu yang menjadi 'PR' antara pejabat di setiap daerah,"tegas Djoko

Masalah premanisme, lanjut Suyanto, tentu menjadi bagian dari kepolisian untuk memberantasnya. Maka itu ia akan mendorong kepolisian dan perkuat kepolisian, serta memberikan laporan bagi orang-orang yang terganggu oleh preman.

"Tanpa adanya laporan dari masyarakat, keberanian masyarakat untuk melapor, polisi tidak akan banyak berbuat. Tapi kalau diberi dorongan, kita perkuat, kita support kepolisian, kan pasti bisa kita bantu sama-sama," kata Djoko

Namun, Djoko masih enggan berkoemntar siapa yang patut disalahkan dalam kasus penyerangan Cebongan. Karena menurut Djoko tentu menjadi ranah peradilan. Yang jelas, kata Djoko, premanisme tidak boleh dibiarkan.

"Oh, itu silakan lembaga peradilan yang memproses. Ini baru proses sangat awal. Investigasi nanti akan sangat berkembang dan proses peradilan. Yang penting, Saya kira saudara-saudara sepakat bahwa preman tidak boleh dibiarkan," demikian Djoko [ian]

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya