Dua hari jelang Kongres Luar Biasa, dukungan resmi kepada SBY untuk menjabat ketua umum akhirnya datang dari Fraksi Partai Demokrat di DPR RI. Dukungan ini memperkuat posisi SBY yang juga memegang jabatan strategis lain di Demokrat, yakni Ketua Majelis Tinggi, Ketua Dewan Pembina dan Ketua Dewan Kehormatan.
"Dalam rangka menjelang KLB di Bali tanggal 30-31 Maret, selaku kepanjangan tangan DPP, kami Fraksi Partai Demokrat mendukung penuh pencalonan SBY sebagai ketua umum Partai Demokrat," ujar Ketua Fraksi, Nurhayati Ali Assegaf, di ruang fraksi lantai 9 Nusantara I Senayan, Jakarta, Kamis (28/3).
Menurut Nurhayati, ada beberapa pertimbangan kenapa fraksi mendukung SBY. Diantaranya, SBY menjadi presiden sejak tahun 2004 dan menjalankan tugas kenegaraan dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,5 persen.
"Demokrat saat ini sedang mengalami cobaan. Masyarakat masih membutuhkan peran Partai Demokrat, maka Demokrat komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyakat," ungkapnya.
Yang kedua, kata dia, tidak ada UU yang melarang presiden merangkap jabatan sebagai ketua umum parpol. Sebab, parpol didirikan untuk mensejahterakan rakyat.
Dia tambahkan, Demokrat didirikan dan dibesarkan oleh SBY. Apabila Demokrat bermasalah, maka para kader mempercayakan pada SBY memperbaiki masalah tersebut.
"Kepemimpinan Pak SBY ini bukanlah yang luar biasa. Tiap-tiap parpol pasti punya
icon. Meski SBY belum memberikan isyarat bersedia, tapi kami Fraksi Partai Demokrat mendukung," ucapnya.
[ald]