Berita

Ahmad Mubarok

Wawancara

WAWANCARA

Ahmad Mubarok: KLB Demokrat Di Bali Contoh Demokrasi Baru

RABU, 27 MARET 2013 | 08:53 WIB

Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Bali, 30-31 Maret depan, akan memperlihatkan demokrasi gaya baru.

”KLB nanti mengedepankan musyawarah dan mufakat. Ini contoh demokrasi baru. Sebab, selama ini memilih pemimpin melalui voting baru dianggap demokrasi,’’ kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok kepada Rakyat Merdeka, kemarin.      

Berikut kutipan selengkapnya;


Bukankah dari dulu bangsa ini mengedepankan musyawarah dan mufakat?
Yang saya maksud demokrasi baru itu bukan hanya soal musyawarah dan mufakatnya. Tapi cara Pak SBY mendelegasikan dukungan kepadanya untuk seseorang.

Maksudnya?

Pak SBY sekarang ini didaulat seluruh DPD Partai Demokrat agar menjadi ketua umum. Ini alat bagi Pak SBY untuk menyodorkan seseorang menjadi calon ketua umum yang akan diterima seluruh peserta kongres.

Bukankah SBY lebih pas memimpin Partai Demokrat di saat gonjang-ganjing seperti ini?
Saya rasa tidak mungkin Pak SBY dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dan Ketua Majelis Tinggi Partai menjadi Ketua Umum.

KLB yang digelar di Bali nanti tentunya akan menjadi contoh demokrasi baru. Yakni, demokrasi Indonesia yang mengedepankan musyawarah dan mufakat. Ini menjadi barometer bagus bagi demokrasi kita ke depan.

Kenapa Anda bilang begitu?
Orang yang disodorkan Pak SBY nanti akan dirembuk bersama dan disepakati secara mufakat oleh seluruh peserta KLB.

Bukankah kalau SBY menjadi ketua umum, partai ini semakin solid?
Anggapan itu sih boleh-boleh saja. Tapi saya yakin Pak SBY tidak ambil posisi ketua umum.

Kenapa Anda begitu yakin?
Dukungan kepada Pak SBY itu akan dijadikan sebagai alat pemersatu kader Partai Demokrat. Artinya, Pak SBY nantinya hanya memilih calon. Orang itu pasti disetuju peserta KLB.

Kalau peserta tidak merasa cocok dengan itu, maunya hanya SBY, ini bagaimana?
Pak SBY akan menjelaskan penolakannya. Saya yakin peserta kongres memahami hal itu, sehingga saat Pak SBY mengalihkan atau mendelegasikan posisi ketua umum kepada orang yang disodorkan beliau, tidak ada lagi penolakan.

Siapa yang disodorkan itu?
Tetap saja itu rahasia. Nanti akan ada kejutan luar biasa. Itu dimunculkan saat dilakukan pemilihan. Tidak akan bocor sebelum itu.

Apa orang itu sudah disebut-sebut sebagai calon ketua umum?
Tidak. Pokoknya, nama yang disodorkan Pak SBY itu bukan yang sudah muncul saat ini.

Bagaimana dengan Ani Yudhoyono yang mendapat dukungan dari DPD?
 Setahu saya Bu Ani tidak akan maju sebagai calon ketua umum. Begitu juga iparnya Pak SBY tidak akan disodorkan. Sebab, beliau tahu ini akan buruk.

Lho kenapa Anda bilang buruk?
Pak SBY itu tidak suka dengan cara-cara nepotisme seperti yang dimaksudkan itu. Sebab, khawatir akan dipersepsikan sebagai partai keluarga atau membangun dinasti.

Posisi SBY bagaimana?
Beliau tetap menjadi Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi Partai. Posisi ini sangat strategis untuk menentukan segala hal. Beliau  sangat dihormati di internal.

Ini tentunya modal bagus untuk demokrasi musyawarah dan mufakat.

Berarti KLB nanti berjalan mulus?
Tentu. Setelah DPD memberikan dukungan kepada Pak SBY, friksi dalam KLB tidak akan ada lagi.  KLB akan berjalan mulus.
 
Setelah KLB dengan memilih ketua umum, saya yakin Partai Demokrat akan kembali bersinar. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya