. Pemerintah dinilai masih setengah hati dalam mengurusi masalah pertanian, terutama yang terkait dengan persoalan pangan secara umum. Padahal, masalah pangan ini tidak bisa dianggap sepele karena bisa menganggu stabilitas ekonomo dan politik.
Demikian disampaikan anggota Komisi IV DPR M. Djafar Hafsah (Selasa, 19/3) menanggapi meroketnya harga bawang merah dan bawang putih belakangan ini di tanah air.
Ironisnya, sambung Djafar, persoalan-persoalan pangan ini, termasuk soal harga bawang sudah sering terjadi.
"Biasanya persoalan-persoalan ini sudah bisa diprediksi terjadinya menjelang pelaksanaan hari-hari besar. Itu mudah dipahami karena ada lonjakan demand sesaat, meskipun semestinya tidak perlu terjadi jika ada manajemen antisipatif yang baik," katanya mengingatkan.
Diakuinya, persoalan-persoalan pangan dapat terjadi kapan saja, seperti persoalan bawang merah dan bawang putih saat ini. Karena itulah, pemerintah tak boleh menganggapnya sepele.
"Barangkali persoalan pangan sering dianggap sepele, dipandang sebelah mata dan diurus setengah hati. Padahal pengalaman dan sejarah telah mengajarkan dan menunjukan, persoalan pangan sering berpengaruh besar baik dalam stabilitas sosial, stabilitas ekonomi maupun stabilitas politik," jelasnya.
Dikatakannya lagi, mengurus pangan tidak boleh setengah hati karena ini berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar manusia yang paling dasar. Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan lainnya akan berjalan baik jika kebutuhan di sisi ini telah terpenuhi. Apalagi untuk Indonesia yang sumberdaya dasarnya agraris, tenaga kerja terbesar di sektor pertanian dan kemiskinan terbesar juga di sektor ini, maka persoalan ini menjadi sangat krusial untuk diurus dan diselesaikan.
"Mesti dipahami dan ditempatkan pangan sebagai 'ibu dari semua sektor.' Jika persoalan di sektor ini selesai, maka sektor yang lainnya pun akan mudah tumbuh dengan kokoh," ungkap Ketua Departemen Kesejahtraan DPP Partai Demokrat ini.
[zul]