Di tengah krisis ekonomi yang meÂlanda Zimbabwe, Presiden Robert Mugabe justru menggelar pesta mewah ulang tahun ke-89 pada Sabtu (2/3).
Dikabarkan, pejabat penting negeri itu memÂberikan sumbangan untuk meÂraÂyakan peÂrayaan yang serba wah tersebut.
Sehari sebelum pesta terseÂbut, warga Bindura sengaja diÂpeÂrÂboÂlehkan pulang cepat memÂberÂsihÂkan jalanan dan selokan. Ribuan warga Zimbabwe diÂundang meÂnikmati makanan mewah di staÂdion olahraga kota Bindura.
Mugabe menolak pesta mewah tersebut digunakan untuk mengÂinÂtimidasi pesaingnya di pemilu prÂesiden yang rencananya akan diÂlaksanakan pada Juli mendatang.
Memakai setelan jas cokelat muda, Mugabe tampak gembira memotong kue ultah setinggi dua meter dan seberat 89 kg. SeÂbanyak 89 balon warna-warni diÂlepaskan ke udara. Sorak-sorai warÂga yang datang pun meÂmeÂnuhi stadion olahraga Bindura.
Mugabe sudah memimpin neÂgara tersebut sejak hari keÂmerÂdekaannya pada 1980 silam. Para pendukung Mugabe dikenal seÂbagai loyalis yang sering meÂlanggar HAM dan melakukan praktik penggelembungan suara pada saat pemilu.
Gubernur Bank Sentral ZimÂbabwe Gideon Gono meÂnyumÂbangkan 89 sapi untuk Mugabe. SeÂmentara gubernur provinsi setempat, Martin Dinha, menÂjanÂjikan makanan gratis di tempat acara bagi 20.000 orang itu akan berÂlimpah dan pada malam hari digelar “beraneka hiburan.’’
Para pejabat partai Mugabe dilaporkan mengumpulkan sumÂbangan 600 ribu dolar AS atau sekitar Rp 5,8 miliar untuk menÂdanai acara itu. Di usianya yang ke-89, Mugabe mengatakan bahÂwa dia yakin akan mudah mengÂalahkan lawan-lawan politiknya pada pemilihan presiden nanti.
“Saya akan kembali meÂmimÂpin lima tahun lagi. Mari hapusÂkan imperialisme!†ujar Mugabe dalam pidatonya. Kelompok pemuda dari partainya, ZANU-PF, mengatakan mereka berjalan ke pesta itu untuk merayakan perÂjalanan Mugabe. Khususnya, daÂlam perjuangan melawan koÂloÂnialisme dan imperialisme Barat. [Harian Rakyat Merdeka]