Berita

Politik

Sepintas Pernyataan Megawati Benar, Tapi...

RABU, 27 FEBRUARI 2013 | 18:49 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Megawati Soekarnoputri menegaskan perlunya mewujudkan kedaulatan negara di segala bidang. Menurut dia, Soekarno atau Bung Karno telah meletakkan konsepsi Indonesia yang berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) di bidang ekonomi dan politik sebagaimana terangkum dalam konsepsi Trisakti.

Mega juga mengatakan pengejawantahan berdikari di bidang ekonomi tidak hanya terbatas pada upaya mewujudkan kedaulatan di bidang pangan, keuangan, ataupun pertahanan. Tapi juga yang selalu menjadi tema besar bahkan menentukan wajah geopolitik dunia adalah upaya setiap bangsa untuk mengamankan national security di bidang energi. Untuk itu, menurut dia, perlu mewujudkan kedaulatan negara di bidang migas.

Ketua Umum PDI Perjuangan itu menyayangkan kontrak kita di bidang migas selalu lemah.


Sepintas apa yang dibicarakan Mega dalam seminar "Menuju Undang-undang Migas Merah Putih" di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/2), ini benar. Lalu apakah ketika berkuasa Mega mewujudkan hal itu? Bukannya saat itu justru banyak produk UU yang memberi kesempatan kepada pihak asing untuk menguasai Sumber Daya Alam kita?

Mungkin kini Mega mau berubah. Tapi Mega mesti mengklarifikasi yang terjadi saat berkuasa dulu.

Saat berkuasa Megawati bukannya tak lepas dari pengaruh Mafia Berkeley. Mereka sukses mempengaruhi roda pemerintahan dan berhasil menempatkan orangnya, Boediono, pada posisi penting sebagai menteri keuangan.

Ketika Mega berkuasa sejumlah BUMN, diantaranya Indosat, dijual ke swasta. Saat berkuasa, Megawati juga mengeluarkan kebijakan Release and Discharge tak lain merupakan bagian dari kepentingan Mafia Berkeley.

R&D merupakan surat bebas tanpa sanksi  bagi para penghutang negara dalam Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yang telah merugikan negara ratusan triliun rupiah. Para obligor hitam diminta untuk mengembalikan cicilan kerugian negara dengan potongan dari 16-36 persen, yang diatur dalam MSAA (Master of Acquisition and Agreement) dan merupakan perjanjian penyelesaian utang di luar pengadilan (out of court settlement).

Mafia Berkeley memang begitu bersemangat menaklukkan Mega, karena ketika Abdurrahman Wahid berkuasa mereka tidak diberi kesempatan cawe-cawe dalam urusan kebijakan perekonomian nasional. Duer Rizal Ramli dan Kwik Kian Gie mengawal ketat kebijakan ekonomi kerakyatan pemerintahan Gus Dur.

Tidak anah saat Mega berkuasa, berkembang penilaian bahwa Mega sedang merusak nama baik Bung Karno yang nasionalis. Bagaimana mungkin anak Bung Karno menjadi kaki tangan neolib hanya karena ditekan Boediono cs.

Nah, setidaknya inilah yang sekarang mesti diklarifikasi Megawati. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya