Berita

soeharto

Yayat Yatmaka: Soehartoisme Masih Dipraktikkan

RABU, 27 FEBRUARI 2013 | 15:57 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Ketika Soeharto berkuasa, Yayat Yatmaka pernah dikejar-kejar. Rezim Orde Baru menganggapnya "seniman nakal".

Pada suatu kali Yayat membuat heboh republik. Dua lukisannya, satu menggambarkan Ibu Tien Soeharto mengenakan bikini dan satu lagi menggambarkan sepatu lars yang menginjak rakyat kecil, dianggap dapat memprovokasi rakyat dan membahayakan penguasa.

Yayat melarikan diri, melalui Singapura ia terbang ke Jerman sebagai pelarian politik.


Kini Yayat ingin kembali. Sebulan lalu, ia menghubungi pihak Taman Ismail Marzuki. Yayat berencana menggelar pameran gambar digital, sebuah genre lukisan yang tengah ditekuninya. Sedianya pameran itu diberi judul "Gambar Sebagai Senjata Rakyat (Berjiwa) Merdeka". Selain pameran dia juga hendak menggelar workshop bagi para pecinta seni gambar digital.

Ketika itu, ujar Yayat dalam pembicaraan dengan Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 27/2), pihak TIM mempersilakan dirinya menggelar pameran. Yayat sempat bertanya, apakah konten dari gambar-gambar yang akan dipamerkannya akan jadi persoalan?

"Saat itu mereka bilang tidak ada masalah dengan gambar saya. Mereka hanya mengatakan ini soal waktu," ujar Yayat.

Yayat dan pihak TIM di bulan Januari itu sudah menyepakati waktu penyelenggaraan pameran di bulan Mei.

"Ada banyak kejadian yang penting kita peringati di bulan Mei. Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional, sampai hari pengunduran diri Soeharto. Juga di bulan Mei kita mengenang penculikan aktivis," kata dia lagi.

Tetapi, sambungnya, tanggal 6 Februari lalu Yayat menerima sepucuk surat dari manajemen TIM. Di dalam surat itu, manajemen TIM membatalkan persetujuan mereka.

Alasan TIM menolak pameran Yayat karena gambar-gambar yang akan dipamerkan itu dianggap berlawanan dengan kebijakan umum TIM yang mengedepankan harmoni.

"Saya kira ini alasan yang dibuat-buat. Saya yakin ada kebijakan lain yang anti-kebudayaan di balik pembatalan. Saya tidak menyangka, model Soeharto masih dipraktikan di negeri ini," demikian Yayat. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya