Berita

m. nazaruddin/ist

Staf Ahli Nazaruddin: Mobil Harrier Anas Bukan Pemberian PT Adhi Karya

JUMAT, 22 FEBRUARI 2013 | 09:21 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Berkembang anggapan bahwa mobil Toyota Harrier yang pernah dimiliki Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum adalah pemberian PT Adhi Karya yang memenangkan tender pembangunan pusat olahraga nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Semua berawal dari celotehan mantan Bendahara Umum M. Nazaruddin yang mengatakan bahwa dirinya pernah mengatur pertemuan antara Anas Urbaningrum dengan Teuku Bagus Mohammad Noer dari PT Adhi Karya pada bulan Maret 2010. Dalam pertemuan itu, menurut Nazaruddin, Anas berjanji akan memenangkan PT Adhi Karya dalam tender pembangunan kompleks Hambalang.

Sebagai imbalannya, PT Adhi Karya memberikan Rp 100 miliar, dan sekitar Rp 50 miliar digunakan untuk mendukung pertarungan Anas di bursa pemilihan ketua umum di arena Kongres bulan Mei 2010.


Padahal, mobil Toyota yang belakangan dinilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai gratifikasi dibeli pada bulan September 2009.

Kepada Rakyat Merdeka Online tadi malam (Kamis, 21/2), staf ahli Nazaruddin di DPR RI ketika itu, Nuril Anwar, bersaksi bahwa mobil itu dibeli Nazaruddin untuk Anas Urbaningrum pada September 2009. Nazaruddin memberikan kesempatan kepada Anas untuk membayar mobil itu dengan cara mencicil kepada dirinya.

"Waktu itu Mas Anas punya uang Rp 200 juta. Tapi kan tidak cukup. Maka, Nazar berinisiatif membelikannya. Tapi Mas Anas harus bayar dengan mencicil. Sudah dicicil dua kali, (pertama) Rp 200 juta dan (kedua) Rp 75 juta," ujar Nuril Anwar menerangkan.

Setelah Kongres di Bandung bulan Mei 2010, setelah Anas Urbaningrum menang dalam pemilihan ketua umum, beredar kabar burung yang mengatakan bahwa mobil yang digunakan Anas itu adalah pemberian Nazaruddin.

Kabar burung ini kelihatannya sangat mengganggu Anas Urbaningrum, karena membuat dirinya seakan berada di bawah kendali Nazaruddin.

"Anas mau mengembalikan mobil itu ke Nazar, tapi Nazar bilang dia hanya mau terima mentahnya saja," sambung Nuril.

Pada bulan Agustus 2010, mobil itu dijual ke sebuah show room di Kemayoran.

"Jadi, saya bisa pastikan bahwa mobil Harrier itu tidak ada kaitannya dengan PT Adhi Karya," ujarnya lagi.

Celotehan Nazar ini memang terdengar janggal. Pertama, tender proyek pembangunan Hambalang tentu saja berada di bawah kendali Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dipimpin Andi Mallarangeng, saingan Anas dalam pemilihan ketua umum. Belum lagi, sulit rasanya membayangkan PT Adhi Karya mau berhubungan dengan pihak yang sedang menjadi seteru sang Menteri Pemuda dan Olahraga.

Kejanggalan kedua, dalam sebuah persidangan Mindo Rosalina Manulang yang ditangkap tangan KPK bersama Sekretaris Menpora Wafid Muharram pada 2011 lalu mengatakan bahwa sebenarnya Nazaruddin menginginkan agar pemenang tender ini adalah PT Duta Graha Indah (DGI) yang merupakan mitra dari Permai Group milik Nazaruddin.

Namun walaupun janggal, KPK kelihatannya termakan celotehan itu. Dalam lembar Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) KPK yang beredar di masyarakat dan sampai sekarang masih diperdebatkan apakah asli atau aspal (asli tapi palsu), disebutkan bahwa KPK akan memeriksa Anas sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji terkait pembangunan Hambalang. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya