Berita

ILUSTRASI

Nusantara

Koran Bekas Jadi Pembalut Wanita Pedalaman Sulbar

MINGGU, 17 FEBRUARI 2013 | 17:58 WIB

Temuan mengejutkan dijumpai terkait kesehatan reproduksi perempuan. Saat Jakarta disesaki mal canggih-gemerlapan, masih ada masyarakat pedalaman Indonesia menjadikan koran bekas jadi pembalut wanita saat mereka datang bulan alias menstruasi.

Ketua DPRD Sulawesi Barat, Hamzah Hasan, sangat prihatin atas kenyataan warganya di pedalaman Sulawesi Barat itu. Tidak diungkap secara rinci pelosok-pelosok pedalaman yang masih memakai koran bekas sebagai pembalut wanita itu.

"Saya pun sangat terkejut. Penelitian mencatat masih banyak masyarakat kita, terutama di pesisir dan pegunungan masih menggunakan koran bekas sebagai pembalut wanita," kata Hasan, di Mamuju, Minggu (17/2).


Sulawesi Barat, sebagaimana banyak kawasan lain Indonesia, berkondisi geografis sangat luas dan miskin akses transportasi, informasi, serta ekonomi.  Sebagai gambaran, dari kota Sabbang ke Kecamatan Sekko, di Kabupaten Luwuk Utara, Sulawesi Selatan, cuma bisa dicapai memakai ojek motor semitrail bertarif sekitar Rp 900 ribu. Jalan belum terbangun secara semestinya, sehingga perjalanan berojek itu memakan waktu seharian.

Dia menduga sementara, kenyataan itu terjadi karena ketidakpahaman dan kebiasaan masyarakat pedalaman itu; bahwa koran bekas bisa menjadi pembalut wanita.

"Mungkin juga karena kemampuan ekonomi mereka sangat terbatas, sehingga memilih menggunakan koran bekas atau handuk sebagai alat pembalut wanita," katanya.

Kebiasaan dan ketidakpahaman atau apa saja penyebabnya, kata dia, seperti ini harus dihentikan segera. "Sangat merugikan kesehatan reproduksi perempuan," katanya.

Karena itu kata dia, dirinya langsung mendukung aspirasi masyarakat untuk mengalokasikan anggaran bantuan alat pembalut wanita dalam batang tubuh APBD tahun 2013.

"Usulan masyarakat ini saya akomodir dalam bentuk program aspirasi. Nilai anggaran yang disiapkan itu berkisar Rp 100 juta,"katanya.

Jika lancar, pembalut wanita akan dibagikan gratis kepada yang memerlukan, sampai ke gunung-gunung dan pelosok pantai. [ant/wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya