Berita

blok mahakam/ist

Bisnis

Pengelola Blok Mahakam Masih Dikaji

KAMIS, 14 FEBRUARI 2013 | 17:56 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Pemerintah saat ini masih melakukan kajian yang mendalam dan komprehensif dengan melibatkan berbagai unsur terkait pengelolaan blok Mahakam. Belum ada keputusan final mengenai siapa pengelolaan blok migas yang akan berakhir masa kontraknya pada 2017 nanti.

Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susyanto mengatakan, blok Mahakam saat ini masih dikelola oleh Total E&P Indonesie dengan produksi minyak bumi sebesar 65.204 barrel per hari dan gas bumi sebesar 1.708,59 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day).

"Kajian maupun evaluasi teknis dan ekonomis masih dilakukan dengan mendasarkan pada pertimbangan tetap menguntungkan negara, pemenuhan dalam negeri dan mempertahankan produksi," katanya dalam siaran persnya, Kamis (14/2).


Apalagi, kata dia, penerimaan dari sub sektor migas saat masih menjadi tulang punggung penerimaan negara. Dalam APBN 2013 ditargetkan mencapai 31.7 miliar dolar AS. Karena itulah, pemerintah berhati-hati dalam mengambil keputusan pengelolaan Mahakam. Blok Mahakam selama ini menjadi salah satu wilayah kerja migas yang memilki peran penting dalam produksi migas nasional. Oleh sebab itu mendapat perhatian  ESDM dan SKK Migas. Berdasarkan kepentingan nasional tersebut, ESDM menegaskan tidak ada kerugian negara sama-sekali dalam rencana pengelolaan blok Mahakam pasca 2017.

"Keputusan yang akan diambil pemerintah justru untuk tetap menjaga penerimaan negara," tandasnya.

Bekas Dirut Pertamina Ari Soemarno mengatakan, cadangan blok Mahakam masih cukup besar dan bisa produksi untuk 20 tahun ke depan. Dari sisi financial, dia bilang, Pertamina tidak masalah karena  pendanaan akan mudah diperoleh. Namun, saat ini yang menjadi kelemahan Pertamina adalah dalam hal teknologi dan managemen pengelolaan lapangan karena pengalaman masih kurang.

Menurutnya, sebaiknya blok itu dikelola secara joint operation dulu selama 5-10tahun setelah itu Pertamina ambil alih. Untuk komparasi saja, bagaimana kinerja blok WMO dan NWOJ yang dikelolanya. Jadi, lanjutnya, jangan salahkan begitu saja SKK Migas kalo ragu akan kemampuan Pertamina sampai sekarang.[dem] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya