Berita

Doktor Kehormatan untuk Boediono Dibarter Kedaulatan Tambang Nasional

KAMIS, 14 FEBRUARI 2013 | 00:51 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pemberian gelar doktor kehormatan bidang hukum dari Universitas Monash Australia kepada Wakil Presiden Boediono terkait kepentingan Australia untuk terus mencengkeram kuasanya atas sumber daya alam Indonesia, terutama sektor pertambangan.

Perusahaan multinasional dari Australia seperti BHP Biliton, Thiess dan Leighton selama ini telah mengeksplorasi batubara di pulau Kalimantan dan Sulawesi. Begitu juga dengan Santos dan SOEL yang bergerak di sektor migas.

Begitu disampaikan bekas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Rakyat Demokratik (PRD) I Gede Aradea Permadi Sandra kepada Rakat Merdeka Online, Rabu (13/2).


"Seperti gelar yang diterima SBY dari Inggris atau gelar yang diterima Hatta Rajasa dari Korea Selatan, patut diduga penghargaan yang diterima Boediono juga tidak gratis. Gelar dibarter dengan kedaulatan rakyat atas pertambangan nasional," katanya.

Dia mengatakan, tak terlalu susah bagi Boediono yang berpaham ekonomi neoliberal menjual kedaulatan kepada kepentingan asing ketimbang memagari kedaulatan bangsa sendiri. Dia adalah murid arsitek ekonomi Orde Baru, Wijoyo Nitisastro, yang tak lain adalah gurunya kaum neoliberal.

Sangat aneh, bagi Gede Aradea, Boediono yang merupakan ekonom digelari doktor kehormatan di bidang hukum. Sejak kapan Boediono bicara hukum? Sebaliknya, ia terlibat beberapa kasus melawan hukum antara lain megakorupsi pengucuran bailout kepada Bank Century Rp 6,7 triliun dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang merugikan ratusan triliun rupiah uang rakyat.

"Nampaknya Monash Unversity sangat tidak aware (sadar) dengan hal itu," demikian Gede Aradea. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya